PR DEPOK - Pemerintah baru-baru ini melarang aparatur sipil negara (ASN) mendukung atau berafiliasi dengan ormas terlarang seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Front Pembela Islam (FPI).
Hal tersebut kemudian dinilai oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai aturan yang berlebihan.
Anggota Komisi II DPR sekaligus perwakilan dari Fraksi PKS, Mardani Ali Sera mengungkapkan bahwa pemerintah sebetulnya bisa menggunakan pendekatan lain yang lebih tenang seperti mengedepankan dialog atau edukasi.
Tindakan yang dilakukan pemerintah menurutnya seperti mengulang kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah terdahulu seperti pada partai PKI.
Menanggapi respons pihak PKS tersebut, Aktivis Nadhlatul Ulama (NU), Mohamad Guntur Romli melalui akun Twitter pribadinya @GunRomli mengungkapkan kritikannya terkait ketidaksetujuan PKS dengan aturan pemerintah itu.
Dalam cuitannya itu, Guntur Romli seolah menyindir PKS dengan mengatakan bahwa partai politik (parpol) yang diuntungkan oleh ormas terkait tentunya akan membela ormas tersebut habis-habisan.
"Parpol yg selama ini diuntungkan oleh HTI-FPI baik sbg pendukung, simpatisan hingga 'Tukang Pukul' akan bela HTI-FPI habis2an," kata Guntur Romli.
Parpol yg selama ini diuntungkan oleh HTI-FPI baik sbg pendukung, simpatisan hingga 'Tukang Pukul' akan bela HTI-FPI habis2an
https://t.co/TY6Tb3duVe— Mohamad Guntur Romli (@GunRomli) January 29, 2021
Baca Juga: BLT Tahap 3 Kapan Cair di 2021? Simak Penjelasan Menteri Keuangan Sri Mulyani Berikut Ini