Selanjutkan, akan diketahui efektivitasnya dan akan dilakukan evaluasi oleh tenaga kesehatan.
''Di (stasiun) Senen banyak sekali pergerakan luar kotanya. Kita akan sediakan 5 sampai 10 GeNose sehingga meteka bisa menggunakan sebelum dan akan perjalanan," tuturnya.
Sementara, kata dia, untuk moda transportasi darar dan laut, seperti kendaraan bus dan lainnya akan dilakukan secara acak atau random sampling.
Artinya, tidak wajib layaknya diterapkan di kereta api.
"Untuk moda darat agak complicated kalau kita mensyaratkan karwna biayanya lebih rendah, namun yang kita lakukan adalah secara acak atau random artinya kita memberlakukan acak kepad masyarakat yang akan menggunakan bus dan tes area," kata Menhub Budi.
Untuk diketahui, GeNose adalah alat pendeteksi virus Corona yang dikembangkan oleh para peneliti di Universitas Gadjah Mada.
Dikutip dari situs resmi Universitas Gadjah Mada (UGM), alat pendeteksi GeNose memiliki kemampuan mendeteksi virus corona baru dalam tubuh manusia dalam waktu cepat.
Baca Juga: Meriahkan Perayaan Hari Lahir Nahdlatul Ulama ke-95, PDI Perjuangan Hadirkan Megawati dan Gus Miftah
Pihaknya mengklaim bahwa bahwa tidak kurang dari 2 menit hasil tes sudah dapat diketahui status positif atau negatif Covid-19.