“Ini menjadi tantangan Listyo Sigit Prabowo, apakah Polri yang sudah terbentuk citranya dan tradisinya puluhan tahun sejak Indonesia merdeka itu bisa menjadi institusi yang benar-benar bersahabat,” katanya.
Refly menegaskan, bukan sebagai polisi yang justru dianggap sebagai tangan-tangan kekuasaan untuk memproses orang-orang yang dianggap kritis dengan kekuasaan.
“Jadi permintaan PP Muhammadiyah itu, kalau dilihat memang selama ini Muhammadiyah mengambil peran yang kritis terhadap pemerintahan Presiden Jokowi (Joko Widodo),” katanya menambahkan.
Baca Juga: Akui Tak Permasalahkan Perekonomian Indonesia Turun, Jokowi: Asal Covid-nya Juga Turun
Lebih lanjut, Refly Harun menilai bahwa selama ini banyak sekali pernyataan-pernyataan Muhammadiyah yang kritis.
“Bahkan, mantan-mantan aktivis Muhammadiyah juga begitu,” ucapnya.
Refly Harun berharap Listyo Sigit selaku Kapolri betul-betul memenuhi janjinya untuk lebih jujur, adil, transparan, dan mau dikritik.
“Saya pribadi juga berharap pada Jenderal Sigit untuk tidak menjadikan institusi kepolisian sebagai alat ‘gebuk’, tetapi betul-betul sebagai institusi pelindung dan pengayom masyarakat,” ucap dia.
***