Pencarian Memori CVR Sriwijaya Air SJ-182 Dilanjutkan Secara Manual, KNKT: Kami Sampai Meraba-raba Dasar Laut

- 3 Februari 2021, 18:56 WIB
Prajurit Kopaska TNI AL mengangkat serpihan pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ-182 dari dasar laut saat proses SAR pesawat tersebut berada di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu, 16 Januari 2021.
Prajurit Kopaska TNI AL mengangkat serpihan pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ-182 dari dasar laut saat proses SAR pesawat tersebut berada di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu, 16 Januari 2021. /Muhammad Adimaja/Antara

PR DEPOK - Memori kotak hitam Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ-182 hingga kini masih dilakukan upaya pencarian oleh pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menyampaikan informasi tersebut dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR di Jakarta pada Rabu, 3 Januari 2021.

Soerjanto mengatakan, CVR pesawat Sriwijaya Air SJ-182 mulai dicari secara manual, setelah dihentikannya operasi SAR pencarian pada 21 Januari 2021 lalu.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 3 Februari 2021, Melihat Rafael Usap Air Mata Andin, Akankah Al Menyerah?

“Pencarian memori CVR dilanjutkan tanpa bantuan underwater location beacon, jadi kami meraba-raba di dasar laut. Ini kesulitan sendiri yang kita hadapi,” ujar Soerjanto, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Dilanjutkannya pencarian CVR, karena benda ini memiliki peranan yang sangat pentingyakni merekam empat kanal suara dalam pesawat, yaitu suara dari mikrofon pilot, suara dari mikrofon co-pilot, suara dari ruang kemudi, kanal cadangan (interphone ruang kemudi dan kabin).

“Pencarian FDR dan CVR merupakan komponen penting dalam investigasi karena merekam data penerbangan, seperti waktu, ketinggian, kecepatan, koordinat dan lainnya,” ujar Soerjanto.

Baca Juga: Resmi Putuskan Bercerai dengan Rohimah, Kiwil: Ada Tiga Belas Tuntutan Semuanya

Sejak 12 Januari 2021 lalu, kotak hitam FDR telah ditemukan, dan telah diunduh. Di dalamnya terdapat 370 parameter, merekam 27 jam penerbangan, 18 penerbangan termasuk Sriwijaya Air SJ 182.

“Dari buku catatan (log book) pesawat, tidak ditemukan signifikan adanya kerusakan dari 6 hingga 9 Januari 2021,” ujar Soerjanto.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di kesempatan yang sama mengatakan, bahwa penghentian operasi SAR terhadap pencarian SJ-182 sudah sesuai ketentuan.

Baca Juga: Sindir 'Pembantu' Presiden yang Sibuk Nyapres, Yan Harahap: Tak Heran RI Peringkat ke-85 Atasi Pandemi

“Pada Kamis, 21 Januari 2021, operasi pencarian Sriwijaya Air SJ-182 resmi dihentikan sesuai ketentuan,” kata Soerjanto.

Lanjutnya, memori CVR dan casing CVR dari pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh, ditemukan terpisah.

Casing CVR sudah lebih dulu ditemukan pada 15 Januari 2021 lalu.

Namun memori CVR belum ditemukan, sehingga pencariannya akan dilanjutkan.

Baca Juga: Soal Dugaan Kasus Pemukulan Petugas Rutan KPK, Nurhadi Mengaku Belum Pernah Dimintai Keterangan

Akibat jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182, hingga kini sudah ditemukan 56 korban dan diserahkan kepada pihak keluarga.

Adapun asuransi telah diberikan kepada 11 keluarga korban dan 47 keluarga, namun masih dalam proses administrasi berdasarkan informasi yang didapatkan per 1 Februari 2021.

“Biasanya memang ini ada persoalan hal ahli waris yang harus diselesaikan,” kata Soerjanto.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah