Sebut Isu Kudeta Demokrat Bukan Soal Internal, Rocky Gerung: Ada Kalkulasi Panjang di Belakangnya

- 4 Februari 2021, 21:00 WIB
Pengamat politik, Rocky Gerung.
Pengamat politik, Rocky Gerung. /Rachman Haryanto/Antara

PR DEPOK – Pengamat politik, Rocky Gerung, memprediksi bahwa Moeldoko masih memiliki amunisi diplomasi dalam menghadapi isu kudeta Partai Demokrat yang menjerat namanya.

Akan tetapi, menurut Rocky Gerung, jika Moeldoko hanya menggunakan amunisi diplomasi miliknya, maka kedepannya akan habis.

Sebab partai Demokrat, lanjut Rocky Gerung, tentu juga punya amunisi yang lebih banyak untuk terus mengangkat isu kudeta tersebut.  

Baca Juga: Cara Mencairkan Bansos DKI Jakarta 2021 untuk Dapatkan Bantuan Total Rp1,2 Juta

“Saya lihat Pak Moeldoko masih punya mungkin 3-4 magazine, yang isinya peluru-peluru diplomasi, dan itu pasti akan habis. Karena ini pertandingan pembuktian sebetulnya. Memang butuh pembuktian hukum, tapi Demokrat juga ngerti permainan itu. Pasti Demokrat punya banyak amunisi untuk menggoreng isu ini,” tutur Rocky Gerung, dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com.

Rocky Gerung menilai, bahwa Partai Demokrat tidak main-main dalam persoalan kudeta ini.

Keseriusan itu ditunjukkan ketika Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku Ketua Umum Partai Demokrat, berani melakukan konferensi pers dan mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi.

Baca Juga: Tidak Jadi Turun, Menkeu: Besaran Insentif Tenaga Kesehatan untuk Tahun 2021 Masih Sama

“Saya anggap Demokrat gak main-main kalo ada konferensi pers dan memutuskan mengirim surat pada presiden. Karena Demokrat tuh tertib secara organisasi dan mampu mengevaluasi posisinya hari ini,” ujar Rocky Gerung.

Hal itu kemudian yang menjadi alasan Rocky Gerung menganggap persoalan ini bukan sekadar perkara internal, akan tetapi terdapat kalkulasi panjang di belakangnya.

“Nah ini sebetulnya yang gak dipahami oleh bodong-bodong analis yang seolah-olah menganggap ini soal yang internal. Ini bukan soal internal, ini ada kalkulasi panjang di belakangnya,” kata Rocky Gerung.

Baca Juga: Dari Atas Mobil Bak Terbuka, Bima Arya: Bogor akan Berlakukan Kebijakan Ganjil Genap

Bahkan, Rocky Gerung menilai bahwa ada persoalan lain di belakang isu ini. Menurutnya, terdapat pula persaingan dalam jajaran pemerintahan Jokowi di balik isu ini.

“Jadi, permainan ini bukan sekadar menyakut Pak Moeldoko atau Pak SBY. Tapi juga ada soal di belakang itu, persaingan di dalam istana sendiri yang saling amputasi. Kan beberapa menteri juga diam-diam sebenarnya, saya menganalisis, bersyukur gitu, nah rasain lo jadi saingan gue berkurang, itu pemikiran politik dari beberapa menteri juga kan,” tutur Rocky Gerung.

Lebih lanjut, Rocky Gerung ingin agar Moeldoko kembali kepada keutuhan keprajuritan yang dia miliki, untuk mengakui jika memang benar dirinya terlibat dalam isu ini.

Baca Juga: Penuhi Pemeriksaan Polisi, Abu Janda Tempuh 4 Jam dalam Penyidikan Kasus Rasisme terhadap Natalius Pigai

Namun, jika memang Moeldoko tidak bersalah, maka dia bisa melaporkan balik AHY ke Bareskrim Polri.

Kedua hal itu, dinilai Rocky Gerung sebagai langkah yang lebih efektif.

“Kita ingin supaya Pak Moeldoko kembali kepada keutuhan keprajuritan dia itu, semacam jiwa besar untuk mengakui sesuatu. Atau kalau betul-betul dianggap dia tidak bersalah, dia laporkan balik AHY ke Bareskrim. Itu langkah yang lebih efektif. Dari pada setiap hari ngumpulin buzzer untuk naikin isu, ternyata nggak bisa juga,” ujar Rocky Gerung.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x