Klaim Fadjroel Sempat 'Fitnah' SBY-Boediono, Ossy Dermawan: Tapi tak Pernah Dipermasalahkan Aparat Saat Itu

- 13 Februari 2021, 12:02 WIB
Kepala Bakomstra Partai Demokrat, Ossy Dermawan.
Kepala Bakomstra Partai Demokrat, Ossy Dermawan. /Twitter @CyberDemokrat.

Ini contoh kritik yang bernada fitnah (“bagi2 uang utk SBY-Boediono”) namun tidak pernah dipermasalahkan aparat penegak hukum saat itu,” ucap Ossy menambahkan.

Untuk diketahui, akhir-akhir ini kritik tengah ramai diperbincangkan publik usai pernyataan Presiden RI Joko Widodo meminta agar masyarakat lebih aktif dalam memberikan kritik kepada pemerintah.

Baca Juga: Jusuf Kalla Pertanyakan Cara Kritik Jokowi Tanpa Dipanggil Polisi, Roy Suryo: Kandang-kan Dulu BuzzerRp

“Masyarakat harus lebih aktif menyampaikan kritik, masukan, ataupun potensi maladministrasi dan para penyelenggara pelayanan publik juga harus terus meningkatkan upaya perbaikan-perbaikan,” ujar Jokowi.

Akan tetapi, pernyataan presiden ini menuai pro dan kontra lantaran tak sedikit yang meragukan kebebasan untuk mengkritik pemerintah.

Sejumlah tokoh bahkan menilai anjuran agar masyarakat lebih aktif mengkritik ini berbanding terbalik dengan kondisi saat ini di mana banyak pihak-pihak yang dilaporkan dan ditangkap hanya karena tidak sejalan dengan kebijakan pemerintah.

Baca Juga: Jokowi Minta Rakyat Aktif Beri Kritikan, Hamdan Zoelva: Kenapa Banyak Pihak 'Sumbu Pendek' Serang yang Kritis?

Salah seorang tokoh yang sempat mengomentari keinginan Jokowi untuk dikritik adalah tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Gus Umar Hasibuan, yang menilai permintaan tersebut sia-sia.

Coba bapak tanya kanan kiri. Ada tuh pendukung bapak yg kerjanya spesialis laporin orang kepolisi cyber crime dgn alasan hate speech. Jd anjuran utk kritik pemerintah bagi saya sia2 krn ada pasukan khusus cyber pendukung anda yg siap siaga laporin orang kepolisi,” cuit Gus Umar di akun Twitter pribadinya beberapa waktu lalu.***

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @OssyDermawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah