Sebagai informasi, Hidayat Nur Wahid juga mengusulkan pemerintah untuk menghapus anggaran APBN dan membubarkan buzzer bayaran, karena telah banyak publik yang diserang oleh buzzer tersebut bila mengkritik pemerintah.
Saran tersebut disampaikan Hidayat Nur Wahid melalui akun Twitter pribadinya @hnurwahid pada Kamis, 11 Februari 2021, saat membalas cuitan Rizal Ramli terkait kebebasan berpendapat di Uganda.
Baca Juga: Diisukan Resmi Dipecat dari Partai Gerindra, Fadli Zon: Wacana Kosong yang Hanya Buang Waktu!
“Maka kalau memang serius&tulus minta dikritisi, dan agar beda dg Uganda, mestinya Pemerintah(bersama DPR)ubah pasal2 karet dlm UU ITE, menghapus anggaran dari APBN unt influencer, membubarkan buzzerRp/influencerRp yg membuat Pak Kwiek/Rakyat “takut” menyampaikan kritik,” kata Hidayat Nur Wahid.
Pasalnya, selama ini UU ITE telah banyak menjerat sejumlah masyarakat yang menyampaikan aspirasi maupun kritikan melalui media sosial.
Namun, menurut Ferdinand Hutahaean, sikap Hidayat Nur Wahid yang seperti itu justru menunjukkan bahwa dia dan pihaknya tidak mampu beradu argumen.
Ferdinand Hutahaean juga menyebut Hidayat Nur Wahid serta kelompoknya hanya ingin menyampaikan pendapat sepihak dan tidak siap bila didebat.
Akun Medsos sy cukup lumayan jangkauannya. Fan Page FB sy bs menjangkau ratusan ribu org, akun IG sy follower 99,3 K dan Twitter saya cukup ramai oleh sahabat2, dan semua sy gunakan utk menjaga NKRI, mengawal Pancasila serta mendukung pemerintah.
SY TAK PERNAH DIBAYAR UTK ITU..! pic.twitter.com/G20g5U3Jje— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) February 13, 2021
“Tidak mampu adu argumen, tidak siap berbeda. Begitulah kalian pak HNW, hanya ingin didengar, hanya ingin bersuara sepihak, hanya boleh bicara tapi tak boleh didebat. Sy baru tau ternyata kalian semua lemah, cemen dan lebay serta bukan petarung,” tutur Ferdinand Hutahaean.***