"Masa iya, tokoh yang pernah menjabat sebagai President religion for peace Asia dan Pacific dianggap sebagai tokoh yang radikal. Sebelah mana radikalnya?," kata dia.
Neni menuturkan, GAR ITB hanya mengada-ngada dan terlalu berlebihan dalam menilai seseorang. Apalagi yang dituding itu adalah ulama dan tokoh besar Muhammadiyah.
"Kita semua tahu bahwa Muhammadiyah adalah organisasi yang telah banyak memberikan kontribusi konkrit untuk negeri ini," ujarnya.
Kemudian, Neni beranggapan bahwa GAR ITB hanya ingin menaikkan popularitas kelompok saja dengan membuat isu- isu yang tidak bermutu dan menuduh seorang rokoh Islam
moderat sebagai radikal.
"GAR ITB mesti membaca secara teliti dengan cermat, tidak perlu kami pembela Din yang harus membaca apa isi laporan yang ditujukan ke KASN," ucap Neni tegas.
Terakhir, Neni pun mendorong agar GAR ITB segera mencabut laporannya yang ditujukan kepada Din Syamsuddin dan juga menyampaikan permintaan maaf kepada publik.***(Nita Zuhara Putri/Lamongan Today)