Fadjroel dan Para 'Buzzer' Diminta Sumpah Pocong, Rocky: Kita Mau Lihat Potret Presiden Bersama Pocong Istana

- 15 Februari 2021, 18:30 WIB
Pengamat politik Indonesia, Rocky Gerung.
Pengamat politik Indonesia, Rocky Gerung. /YouTube Rocky Gerung Official

PR DEPOK – Pengamat politik Rocky Gerung memberikan tanggapannya terkait isu keterlibatan Juru Bicara Presiden RI, Fadjroel Rachman, dalam organisasi Gerakan Anti Radikal (GAR) ITB yang melaporkan Din Syamsudin atas tudingan radikalisme.

Kendati Fadjroel Rachman telah membantah isu keterlibatannya tersebut, Rocky mengatakan bahwa Jubir Presiden itu harus melakukan sumpah pocong.

“Jadi kita bisa lihat misalnya karena Jubir Presiden berupaya untuk membantah, lama-lama dia mesti lakukan sesuatu yang radikal, yaitu sumpah pocong. Jadi mereka yang berfoto di istana itu, ada ratusan orang, nah mereka pakai pocong aja, sumpah di situ,” ujar Rocky Gerung, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube miliknya.

Baca Juga: 6 Tahun Jokowi Memimpin Dinilai Tak Hasilkan Demokrasi, Rocky: Buzzer Gak Mutu Tak Bisa Tambal Kepemimpinannya

Sumpah ini menurutnya, demi membujuk rakyat agar dapat mempercayai bahwa potret orang-orang yang mengelilingi presiden Jokowi di tangga istana adalah bukan buzzer yang dibiayai pemerintah.

“Jadi kita mau lihat potret baru, presiden berdiri di belakangnya adalah pocong-pocong istana,” ujarnya.

Sementara itu, sindiran keras juga dilontarkan Rocky kepada para buzzer yang lantas disebutnya sebagai orang-orang yang sebenarnya ingin berhenti namun tidak bisa karena sudah terlalu jauh terlibat.

Baca Juga: Sebut Isu Radikal Dibuat Pihak yang Tak Puas Menang Pilpres 2019, RG: Mereka Pemenang Tapi Mental Pecundang

“Karena dia nggak mungkin balik sudah terlalu jauh masuknya, kalau dia mau balik kan orang ketawa kan. Tentu juga ada soal kantongnya yang makin kosong. Jadi ini pocong yang kere tapi otaknya itu udah dimakan rayap sehingga terpaksa harus bertahan sebagai ternak, sebagai buzzer politik. Kalau dia berbalik, dia nggak punya kerjaan lagi,” papar pengamat politik yang juga seorang filsuf itu.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x