Network
Ferdinand juga mempertanyakan pihak PKS terkait pengetahuan dalam sistem revisi UU ITE ini.
"Tantang @jokowi 1 bln revisi UU? Ini PKS ngga mengerti sistem? Revisi itu ada di tangan DPR, pemerintah boleh mengusulkan tp yg merevisi adlh DPR. Ini jg tak masuk prolegnas hingga tak mgkn buru2. (Emot)," ujar dia.
Pria berusia 42 tahun ini juga melanjutkan, dalam waktu sebulan revisi UU ITE itu menurutnya terburu-buru. Ia menuding bahwa pihak Mardani Ali dari PKS ingin lari dari jeratan Undang-Undang.
Baca Juga: Genangan Air di Jakarta Mulai Surut, Geisz Chalifah: Tahan Dulu Airnya Nanti Honor Buzzer Gak Cair!
"Ada yg pengen lari dr jeratan UU tampaknya nih makanya pengen cepat2 revisi?," ujar Ferdinand Hutahaean, pada 19 Februari 2021.
Sebelumnya, niatan Presiden Jokowi terkait revisi UU ITE itu semula diungkap dalam Rapat Pimpinan TNI dan Polri 2021 di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 15 Februari 2021.
Mardani Ali sebagai pihak dari PKS mengapresiasi niatan Presiden Jokowi untuk merevisi UU ITE ini.
Baca Juga: Geram PDIP Kerap Bicara Mengatasnamakan Rakyat, Yan Harahap: Tapi Bansos Dirampok, Triliunan Pula
Menurutnya, terkait UU ITE ini dinilai dirinya banyak korban dari pasal karet yang ada di dalamnya. Ia pun berjanji akan mengawal pelaksanaan tersebut.
