PR DEPOK - Hujan deras yang turun sejak Jumat, 19 Februari 2021 hingga pukul 9.00 pagi tadi mengakibatkan terjadinya banjir di Bekasi.
Berdasarkan catatan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terdapat 1.756 keluarga yang terdampak akibat musibah banjir tersebut.
Selain hujan dengan intensitas yang tinggi, Henri Lincoln selaku Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi menyebutkan bahwa meluapnya daerah aliran sungai serta efek pembangunan menjadi alasan lain terjadinya bencana banjir tersebut.
"Sebagian ada juga yang diakibatkan drainase yang buruk sehingga air tidak mengalir dan tidak menampung debit air," kata Henri di Cikarang pada Jumat, 19 Februari 2021.
Meski demikian, Henri menuturkan bahwa pemerintah daerah bersama pihak terkait sudah melakukan penanganan terhadap seribuan keluarga yang terkena dampak banjir.
"Kami lakukan evakuasi, pertolongan, serta bantuan logistik dibantu Polres, Kodim, Basarnas, PMI, Destana, dunia usaha, relawan, serta perangkat daerah lainnya," ucapnya seperti dikutip Pikiranrayat-Depok.com dari Antara.
Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Beredar Kabar Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan Meninggal Dunia, Simak Faktanya
Dalam keterangannya, ia menyebutkan sebanyak 1.756 keluarga yang terdampak banjir, dan jumlah keluarga tersebut diketahui berasal dari 20 desa dan kelurahan di delapan kecamatan se-Kabupaten Bekasi.
"Sebagian sudah mulai surut, hujan juga telah reda. Total ada 27 titik banjir dengan ketinggian air bervariasi di delapan kecamatan hingga siang ini," ujar Henri menambahkan.
Delapan kecamatan itu, lanjut dia, adalah Kecamatan Cibitung dengan ketinggian 60-100 cm, Tambun Selatan setinggi 50-100 cm, Setu 50-70 cm, dan Kecamatan Cikarang Selatan dengan ketinggian 30-40 cm.
Baca Juga: Sepakat Edhy Prabowo dan Juliari Dituntut Hukuman Mati, Arief Poyuono: yang Gak Setuju ke Laut Aja!
Kemudian Kecamatan Cikarang Pusat setinggi 40-80 cm, Cibarusah 80-100 cm, Cikarang Utara 40-120 cm, serta Kecamatan Serang Baru setinggi 30-60 cm.***