Jakarta banjir lagi, dan jadi ingat salah satu janji fenomenal @jokowi sebelum menjadi presiden. Bahkan sempat katakan, "macet dan banjir lebih mudah diatasi jika ia jadi presiden".
Sampai tahun kedua di periode kedua jadi presiden, Jakarta tetap saja banjir.
????% Bullshits! ???? pic.twitter.com/YWtQn5NNpY— Bos Sumule (@KetumProDEM) February 21, 2021
Dalam cuitannya itu, Iwan Sumule juga mengunggah video ketika Jokowi menyampaikan hal tersebut.
Diketahui, pernyataan itu dilontarkan Jokowi lantaran untuk merancang strategi penanganan banjir dan macet di Jakarta membutuhkan kewenangan dari Pemerintah Pusat.
“Jadi memang dalam pengalaman saya selama satu setengah tahun ini melihat bahwa memang hampir 60 hingga 65 persen persoalan Jakarta ini adalah yang pegang peranan itu Pemerintah Pusat,” kata Jokowi.
Lantas, Jokowi menyebut jika dirinya terpilih menjadi Presiden maka semuanya akan lebih mudah teratasi karena semua kewenangan ada digenggaman tangannya.
“Bahwa meskipun kalau nanti Tuhan mengizinkan saya berpindah kantor (jadi Presiden) itu justru akan lebih mempermudah penyelesaian masalah-masalah (banjir dan macet) itu,” katanya.
Kemudian, Jokowi memberikan contoh 13 sungai besar yang ada di Jakarta, di mana aliran semuanya berasal dari Bogor hingga sampailah di Jakarta.
“13 sungai itu semuanya kewenangan Pemerintah Pusat, dan di 13 sungai ini lah 90 persen air itu mengalir dan menjadikan masalah di Jakarta. Saya tidak bisa sebagai Gubernur DKI ngomong di Bogor, minta-minta di Bogor nggak bisa, apalagi memutuskan sesuatu yang di wilayah atas nggak mungkin,” ungkapnya.
Selain itu, Jokowi juga menuturkan masalah kemacetan di Jakarta yang sampai sekarang masih belum teratasi.