"Permainan mafia tanah ini bisa membuat proyek terhambat yang kerugiannya sangat besar. Mafia tanah biasanya tidak bekerja sendiri, tetapi melibatkan beberapa oknum pihak terkait sehingga penyidikannya akan memerlukan waktu yang cukup panjang. Modus operandinya juga terus berkembang," ujar Kompolnas Benny Mamoto.
Kompolnas Benny Mamoto berpendapat bahwa ada dugaan kongkalikong antara para mafia tanah dan oknum-oknum dalam pemerintahan, sehingga membuat sindikat mafia tanah dapat dengan mudah melakukan aksinya.
Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian
Ia menegaskan bahwa Kompolnas mendukung penuh instruksi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo agar mafia tanah ditindak tegas tanpa pandang bulu.
Apabila ada oknum-oknum terkait yang terlibat, polisi diminta menindak dan memproses hukum.
Selain itu, kata purnawirawan Polri ini, temuan modus operandi juga penting disampaikan ke publik dalam rangka edukasi untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Bagian Penerangan Umum Divhumas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan menegaskan bahwa Polri tidak pandang bulu mengusut tuntas kasus mafia tanah di Indonesia.
Polri juga siap membongkar oknum yang melindungi para mafia tanah tersebut.
"Siapa pun dalang di balik kasus mafia tanah ini akan kami ungkap," kata Ramadhan.***