PR DEPOK - Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko dimintai tanggapannya atas pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
SBY sebelumnya menyebut bahwa Moeldoko akan merebut Partai Demokrat tanpa sepengetahuan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Moeldoko mengaku tidak mengetahui perkembangan internal Partai Demokrat dalam 3 hingga 4 pekan terakhir.
"Memang belum selesai Demokrat? Saya enggak ngikutin, ya. Begini, ya, saya selama ini bekerja," ujar Moeldoko, dikutip Pikiran Rayat Depok dari Antara.
Hal itu lantaran, Moeldoko menyebut bahwa belakangan ini ia disibukkan dengan pernikahan putrinya.
"Berikutnya juga, kebetulan saya punya acara pernikahan putri saya yang terakhir sehingga 3 minggu terakhir saya sibuk urus itu, 4 minggu terakhir ini," kata Moeldoko di Jakarta, Kamis, 25 Februari 2021.
Baca Juga: Ditetapkan dalam Bidang Usaha Bersyarat, Pemerintah Buka Akses Investasi Miras Besar hingga Eceran
Moeldoko menegaskan agar tidak ada pihak-pihak terkait yang menekan dirinya mengenai persoalan tersebut.
"Janganlah menekan-nekan saya, saya diam. Jangan menekan," kata Moeldoko.
Moeldoko pun mengingatkan bahwa dirinya memiliki hak dan dapat melakukan apa yang dia yakini.
"Saya ingin ingatkan semuanya, saya ingatkan, karena saya bisa, sangat mungkin melakukan, apa itu, langkah-langkah yang saya yakini," ujar Moeldoko.
Terkait pernyataan Moeldoko tersebut, Politisi Partai Demokrat, Andi Arief turut berkomentar di akun Twitter pribadinya @Andiarief_ pada Jumat, 26 Februari 2021.
"Pak Moeldoko, Anda merasa ditekan?," ujar Andi mempertanyakan," ujar Andi, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Andi Arief menuding Moeldoko masih terus bergerak meskipun surat ke Presiden Jokowi terkait hal itu sudah dikirimkan.
Pak Moeldoko,
Anda merasa ditekan? Kita tahu bahkan setelah gerakan kudeta ini terungkap dan Ketum PD mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi dan mengeluarkan statement, anda masih terus bergerak bersama segelintir kader yang bersekongkol dg anda. Kok kenapa merasa ditekan.— andi arief (@Andiarief__) February 26, 2021
"Kita tahu bahkan setelah gerakan kudeta ini terungkap dan Ketum PD mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi dan mengeluarkan statement, anda masih terus bergerak bersama segelintir kader yang bersekongkol dg anda. Kok kenapa merasa ditekan," kata Andi Arief.***