Fasilitas kesehatan tempat pelaksanaan vaksinasi juga turut disiapkan.
Dengan begitu, pelaksanaan vaksin Gotong Royong tidak menganggu jalur distribusi vaksin nasional.
Namun, vaksin ini harus lebih dulu memperoleh emergency use authorization (persetujuan penggunaan darurat) atau penerbitan nomor izin edar (NIE) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Vaksin Gotong Royong akan menggunakan vaksin buatan Sinopharm dan Pfizer.
Bio Farma akan mengimpor vaksin buatan Pfizer, sedangkan anak perusahaannya Kimia Farma akan mengimpor vaksin Sinopharm dari China.
Sebelumnya, Menkes telah menetapkan empat jenis vaksin Covid-19 yang tiba di Indonesia yakni Sinovac, AstraZeneva, Pfizer, dan Novavac melalui Permenkes Nomor HK.01.07/MENKES/12758/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin Untuk Pelaksanaan Vaksin Covid-19.
“Mereknya tidak boleh sama supaya tidak terjadi saingan rebutan suplai,” tutur Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Dengan vaksinasi Gotong Royong diharapkan mempercepat vaksinasi bagi 181 juta lebih penduduk Indonesia dari 15 bulan menjadi 12 bulan.