"Ambil langkah hukum & politik dong mestinya bupati lebak, bkn tindakan kriminal yg bisa merugikan partai termasuk nama baik pak SBY & mas AHY bhkn bupati itu sendiri terlebih warga banten sbg kota islami, tdk dibenarkan hny krn membela partai mesti santet, hrs dicabut ucapan itu," kata Muannas Alaidid.
Muannas sebelumnya juga mengatakan bahwa pernyataan dari Iti Octavia tersebut memalukan.
Dikatakan Muannas bahwa kecewa tentu boleh, namun seorang pemimpin juga harus tetap menjaga moral dan etika.
"Demi Allah ini memalukan ! kecewa internal parpol silahkan, tapi seorang pemimpin tetap menjaga moralitas & etika," ujar Muannas.
Muannas mempertanyakan kenapa seorang bupati bisa ancam santet. Ia juga menuturkan, jangan sampai kota Banten yang religi berubah jadi kota santet.
"Bupati kok ancam nyantet ? jgn smp banten kota religi berubah jd kota santet," kata Muannas Alaidid, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Terkait hal itu, Iti Octavia Jayabaya kini telah mengklarifikasi ucapannya yang sempat menyebut akan menyantet KSP Moeldoko tersebut.
Menurutnya ucapan yang sempat ia katakan itu sebagai ungkapan rasa kekesalan terhadap KLB Demokrat.