PR DEPOK - Ketua Umum Cyber Indonesia, Muannas Alaidid menanggapi terkait pernyataan Ketua DPD Demokrat Banten yang juga Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya yang akan mengirim santet ke KSP Moeldoko.
Pasalnya, KSP Moeldoko sebelumnya ditetapkan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat dari hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Sumatra Utara (Sumut).
Muannas mengatakan jika Iti Octavia merasa tidak cocok dengan Moeldoko, ia menyarankan agar segera tempuh ke jalan hukum.
Baca Juga: Ciri-ciri Lolos Kartu Prakerja Gelombang 13, Bisa Cek dengan Cara Berikut
Hal itu dikatakan Muannas Alaidid dalam akun Twitter pribadinya @muannas_alaidid, pada Selasa, 9 Maret 2021.
"Kalo tdk cocok dg pak @Dr_Moeldoko tempuh upaya hukum, level bupati kelakuan musyrik sampai hati ancam santet tdk mencerminkan tampilan," ujar Muannas.
Ia pun mengatakan, mestinya Iti Octavia ambil jalur hukum dan bukan mengambil tindakan yang dapat merugikan partai, termasuk nama baik Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Hartimurti Yudhoyono (AHY).
Muannas pun mengatakan terlebih Banten adalah kota Islami, hal ini menurutnya tidak benar hanya karena membela partai, sampai mesti mengucapkan santet. Ia pun menganggap ucapan Iti Octavia itu harus dicabut.
"Ambil langkah hukum & politik dong mestinya bupati lebak, bkn tindakan kriminal yg bisa merugikan partai termasuk nama baik pak SBY & mas AHY bhkn bupati itu sendiri terlebih warga banten sbg kota islami, tdk dibenarkan hny krn membela partai mesti santet, hrs dicabut ucapan itu," kata Muannas Alaidid.
Muannas sebelumnya juga mengatakan bahwa pernyataan dari Iti Octavia tersebut memalukan.
Dikatakan Muannas bahwa kecewa tentu boleh, namun seorang pemimpin juga harus tetap menjaga moral dan etika.
"Demi Allah ini memalukan ! kecewa internal parpol silahkan, tapi seorang pemimpin tetap menjaga moralitas & etika," ujar Muannas.
Muannas mempertanyakan kenapa seorang bupati bisa ancam santet. Ia juga menuturkan, jangan sampai kota Banten yang religi berubah jadi kota santet.
"Bupati kok ancam nyantet ? jgn smp banten kota religi berubah jd kota santet," kata Muannas Alaidid, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Terkait hal itu, Iti Octavia Jayabaya kini telah mengklarifikasi ucapannya yang sempat menyebut akan menyantet KSP Moeldoko tersebut.
Menurutnya ucapan yang sempat ia katakan itu sebagai ungkapan rasa kekesalan terhadap KLB Demokrat.
Ia pun menjamin bahwa dirinya tidak akan benar-benar menyantet KSP Moeldoko.
Ambil langkah hukum & politik dong mestinya bupati lebak, bkn tindakan kriminal yg bisa merugikan partai termasuk namabaik pak SBY & mas AHY bhkn bupati itu sendiri terlebih warga banten sbg kota islami, tdk dibenarkan hny krn membela partai mesti santet, hrs dicabut ucapan itu.— Muannas Alaidid, SH, CTL (@muannas_alaidid) March 8, 2021
"Mana mungkin saya nyantet, sia-sia atuh salat dan puasa saya. Rugi mengorbankan itu semua, untuk seorang perampok partai," ujar Bupati Lebak tersebut dalam keterangan pada 8 Maret 2021, seperti dikutip dari Serang News.***