Meski Gejala Paparan Virus Corona Masih Terasa Saat Sudah Sembuh, Pakar Sebut Long Covid-19 Tak Menular

- 11 Maret 2021, 15:06 WIB
Ilustrasi pasien Covid-19.
Ilustrasi pasien Covid-19. /Antara

PR DEPOK - Tim Pakar Penanganan Covid-19 menilai fenomena long Covid-19 yang dialami penyintas penyakit ini tidak akan menular ke orang di sekitarnya.

Long Covid-19 merupakan suatu gejala Covid-19 jangka panjang yang dialami pasien selama beberapa bulan setelah infeksi atau saat masa pemulihan.

“Perlu ada penelitian lebih lanjut,” kata Koordinator Tim Pakar Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito dikutip Pikiranrakyat-depok.com pada Selasa, 9 Maret 2021.

Baca Juga: 1.031 Pegawai KPK Akan Beralih Status Menjadi ASN Terhitung Mulai 1 Juni 2021 Berdasarkan Ketetapan Berikut

Sejumlah gejala yang dialami pengidap long Covid-19 antara lain kelelahan, kesulitan bernapas, batuk, sakit sendi dan sakit dada, sulit konsentrasi, dan depresi.

Kemudian, sakit pada jaringan otot, sakit kepala, jantung berdebar, gatal, rambut rontok, indera penciuman dan perasa terganggu.

Selain itu, komplikasi medis hingga mempengaruhi fungsi jantung, fungsi paru, dan kerusakan ginjal akut.

Baca Juga: Respons Tangisan Darmizal, Andi Arief: Dia Nangis karena Data KLB yang Dijanjikan ke Moeldoko tak Bisa Diinput

Gejala-gejala long Covid-19 ternyata juga bisa dialami oleh penyintas Covid-19 yang berusia muda, anak-anak, orang tanpa komorbid (penyerta) yang berpotensi menghambat produktivitas pengidapnya.

Penelitian World Health Organiztion (WHO) menyebutkan sebanyak 80% orang yang terjangkit Covid-19 akan mengalami gejala ringan hingga sedang.

Sedangkan 10%-15% lainnya merasakan gejala berat dan 5% gejala kritis.

“Beberapa pasien baru merasakan gejala long Covid-19 setelah dinyatakan pulih," katanya.

Baca Juga: Cara Update Data Diri Kartu Prakerja untuk Daftar Kartu Prakerja Gelombang 14

Dokter spesialis paru, Sylvia Sagita Siahaan mengatakan bahwa long Covid-19 menjadi keluhan pasca pasien sembuh dari Covid-19 yang umumnya terasa di paru-paru seperti sesak dan batuk.

Untuk organ lain yang bisa ikut terganggu saat mengalami penyakit tersebut antara lain jantung, sel saraf, gangguan penciuman, kelainan otak seperti sering linglung, lupa dan cenderung depresi.

Keluhan-keluhan ini bisa terjadi sampai berbulan-bulan meski hasil pemeriksaan klinis menunjukkan kondisi pasien sudah normal.

“Pasien saya masih muda sudah selesai terkena Covid-19 dia merasa takut bersepeda, apalagi kalau sendirian, trek menanjak, dan cemas tiba-tiba sesak,” ucapnya.

Baca Juga: Kartu Prakerja Sedang Dievaluasi? Simak Penjelasannya Berikut ini

Ketua Pokja Infeksi PDPI dr Erlina Burhan menambahkan, pasien Covid-19 biasanya mengalami pemulihan setelah dua hingga enam pekan disertai perasaan lingung, bingung, dan lupa.

“Mau ngomong sesuatu tapi bingung, ini tidak nyaman sekali," ujarnya.

Gejala lainnya meliputi rasa lelah, batuk, kongesti, sesak napas, anosmia, sakit kepala dan nyeri badan, diare, mual, nyeri abdomen dan nyeri dada.

Baca Juga: Darmizal Menangis Sesalkan Pernah Dukung SBY, Ossy Dermawan: Tangisan Takkan Jadikan Moeldoko sebagai Ketum

Sekitar 20% pasien berusia 18-34 tahun mengalami prolonged symptomps akibat hipertensi, obesitas juga kondisi kesehatan mental. Perbaikan gejala merupakan sisa kerusakan akibat Covid-19 yang membutuhkan waktu.

Sehingga pasien perlu menyesuaikan kondisi diri saat akan melakukan aktivitas dan disarankan untuk tak memaksakan diri.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x