Budi juga menyebut pengusaha bus tersebut hanya melihat aspek bisnisnya, tetapi aspek perizinan dan lainnya sampai keselamatan tidak diperhatikan.
“Pengusaha ini hanya melihat aspek bisnisnya saja. Sedangkan aspek lain seperti keselamatan tidak diperhatikan,” ujar Budi.
Kecelakan bus pariwisata Sri Padma Kencana ini termasuk kecelakaan terbesar transportasi darat pada tahun ini.
Baca Juga: Cara Cek Bansos 2021 BST DKI Jakarta Rp300 Ribu di corona.jakarta.go.id, Cair Maret 2021 dengan KK
Budi berharap, insiden terjunnya bus pariwisata ini, dapat menjadi pelajaran bagi perusahaan dan masyarakat untuk tidak hanya melihat aspek murahnya saja.
Tetapi, lanjutnya, juga harus melihat aspek kelegalan perusahaan saat memilih bus pariwisata.
“Jadi memang harus dua pihak, untuk masyarakat juga diharapkan jangan hanya melihat aspek murahnya saja, tapi juga kondisi perusahaan, apakah bagus apa tidak,” kata Budi.
“Begitupun kendaraanya, jangan gampang memilih kendaraan yang menawarkan harga murah,” ujarnya menambahkan.***