Ia menjelaskan, para ‘semut’ yang dimaksud yakni para penjilat dan kelompok Asal Bapak Senang (ABS). Dengan begitu, suasana feodalisme tumbuh.
“Ada yg baik2 saja, tp banyak jg penjilat n ABS. Di situlah scr perlahan suasana feodal tumbuh,” tuturnya.
Para penjilat tersebut, menurutnya, akan menggoda penguasa dengan label demokratis dan populis sekalipun untuk menikmati feodalisme.
“Ini menggoda penguasa demokratis (n populis?) untuk menikmati feodalisme,” ucapnya.
Menurutnya, semakin lama seseorang dalam kekuasaan, maka semakin besar pula godaan untuk menikmati feodalisme tersebut.
Baca Juga: Amien Rais Sebut Bangsa Terbelah di Era Jokowi, Gus Nadir: Keliru Besar Prof...
Makin lama dlm kekuasaan makin besar godaan untuk menikmati feodalisme. Bahkan dorongan keluarga n ambisi pribadi jg menguatkan kehidupan feodalisme. Pd titik tertentu suasana feodal akan memunculkan logika untuk berkuasa selamanya, jika perlu turun temurun sekian generasi. https://t.co/pntzyg3UQx— mohamad sohibul iman (@msi_sohibuliman) March 13, 2021
“Makin lama dlm kekuasaan makin besar godaan untuk menikmati feodalisme,” katanya.
Selain itu, Sohibul Iman beranggapan bahwa dorongan keluarga dan ambisi pribadi juga berkontribusi dalam menguatnya budaya feodalisme.
“Bahkan dorongan keluarga n ambisi pribadi jg menguatkan kehidupan feodalisme,” ujar Sohibul Iman.