Network
PR DEPOK – Mantan Sekretaris Menteri BUMN, Said Didu baru-baru ini membeberkan dugaan 4 kelompok yang ingin masa jabatan presiden diperpanjang.
Sebelumnya, masyarakat dihebohkan dengan sebuah wacana yang menyatakan bahwa masa jabatan presiden akan diperpanjang menjadi 3 periode.
Isu tersebut diketahui kembali muncul ke permukaan usai diungkapkan oleh dua tokoh politik tanah air dalam waktu yang hampir bersamaan.
Kedua tokoh politik tersebut yakni politisi Partai Ummat, Amien Rais dan mantan Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Arief Poyuono.
Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah angkat bicara karena tak ingin isu perihal jabatan Presiden tiga periode itu semakin ramai.
Melalui kanal resmi YouTube Sekretariat Presiden, Jokowi menegaskan secara langsung bahwa dirinya menolak usulan tersebut.
Baca Juga: KPK Sita Rekening Koran Pedangdut Betty Elista hingga Sekjen KKP Mangkir dari Panggilan
“Saya tegaskan, saya tidak ada niat. Tidak berminat juga menjadi Presiden tiga periode. Konstitusi mengamanatkan dua periode. Itu yang harus kita jaga bersama-sama,” tutur Jokowi.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter-nya, Said Didu menyimpulkan ada empat kelompok yang menginginkan perpanjangan masa jabatan presiden.
Hipotesa saya, ada 4 kelompok yg menginginkan tambah "perpanjangan" masa jabatan Presiden
1) kelompok penikmat kekuasaan,
2) kelompok oligarki,
3) kelompok yg takut kesalahannya dibuka jika rezim berganti, dan
4) kelompok yg memperjuangkan perubahan ideologi— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) March 18, 2021
“Hipotesa saya, ada 4 kelompok yg menginginkan tambah "perpanjangan" masa jabatan Presiden,” ujar Said Didu pada Kamis, 18 Maret 2021.
Baca Juga: Diduga Sindir Isu Presiden 3 Periode, Fahri Hamzah: Artinya Konstitusi ‘Boleh’ Dilanggar Demi…
Pertama, ia menyebut bahwa kelompok penikmat kekuasaan termasuk dari salah satu empat kelompok tersebut.
Selanjutnya, menurutnya kelompok oligarki menjadi kelompok kedua yang menginginkan terealisasinya wacana tersebut.
“1) kelompok penikmat kekuasaan, 2) kelompok oligarki,” ucap pria yang kerap aktif di media sosial itu.
Said Didu juga mengungkapkan bahwa dukungan juga datang dari kelompok tertentu yang takut kesalahannya dibuka bila rezim berganti.
“3) kelompok yg takut kesalahannya dibuka jika rezim berganti,” ucapnya menjelaskan.
Terakhir, lanjut dia, yakni kelompok yang memperjuangkan perubahan ideologi.
“4) kelompok yg memperjuangkan perubahan ideologi,” kata Said Didu dalam cuitannya tersebut.***
