Megawati Ajak Kadernya Belajar dari Binatang, Said Didu: Asal Jangan Gaya Kodok, Menyingkirkan yang di Samping

- 25 Maret 2021, 20:20 WIB
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu.
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu. /Tangkapan layar YouTube ILC

PR DEPOK - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu menanggapi pernyataan Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri yang mengatakan kepada kader partainya agar belajar kehidupan dari alam.

Megawati sebelumnya menceritakan tiga jenis binatang yang kehidupannya bisa dijadikan contoh, yakni kunang-kunang, kodok, dan kupu-kupu.

Hal itu ia sampaikan saat peluncuran buku 'Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam', yang dipusatkan di kantor pusat partai di Jalan Diponegoro, Jakarta, pada Rabu, 24 Maret 2021.

Baca Juga: Sampaikan Kampanye sebagai Perdana Menteri, Netanyahu Pastikan Takkan Biarkan Palestina Berdaulat Penuh

"Misalnya, dari kunang-kunang, kodok dan kupu-kupu," ujar Megawati.

Pernyataannya itu pun ditanggapi oleh Said Didu, melalui akun Twitter pribadinya @msaid_didu, pada Kamis, 25 Maret 2021.

"Asal jangan gaya kodok ya Bu. Menjilat ke atas, menendang ke belakang dan menyingkirkan yg disamping," ujar Said Didu, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok com.

Cuitan Said Didu.
Cuitan Said Didu.

Baca Juga: Soal Wacana Impor Beras 1 Juta Ton, KSP Sebut Kemendag Hanya Berjaga-jaga Jika Panen Raya Tak Sesuai Target

Sebelumnya, Megawati menyebutkan bahwa dirinya pernah bersentuhan dan mempelajari ketiga bintang tersebut.

"Jadi satu, kunang-kunang, adalah penyaring udara. Jadi kunang-kunang itu takkan mungkin hidup kalau udara tak bersih. Coba saja kalau tak percaya," kata Megawati seperti dikutip dari Antara.

Dikatakan Megawati, daur hidup kunang-kunang, ketika telur akan masuk ke dalam tanah, dan akan muncul ke atas permukaan setelah sekitar dua tahun.

Hal ini artinya, dua tahun lamanya, kunang-kunang harus hidup prihatin di dalam tanah.

Baca Juga: Kartu Prakerja 'Sedang Dievaluasi' Muncul di Dashboard Setelah Pendaftaran? Simak Artinya Berikut ini

"Dan tugasnya hanya kira-kira 2 mingguan untuk reproduksi, supaya alam ini bisa dideteksi hawanya bagus apa tidak. Itu kunang-kunang," ujar Megawati dalam siaran pers tersebut.

Binatang yang kedua, yang disebutkan Megawati adalah kodok. Berdasarkan pengalaman, kata dia, serangga dan nyamuk yang akan dimakannya.

Hanya dengan memelihara kodok, tanpa harus menggunakan racun serangga, nyamuk dan serangga tertentu lainnya takkan mengganggu lagi.

"Tak usah disemprot. Kodok itu adalah petugas semprot alam. Pelihara saja kodok banyak. Jentik akan dimakan kodok. Ketika mulai jadi nyamuk, akan dimakan kodok," kata Megawati, 

Baca Juga: Sindir Pihak KLB yang Gelar Konferensi Pers, Andi Arief: Sedih, Mantan Kader Kabarnya Nyaris Kena Sambar Petir

Binatang ketiga ialah kupu-kupu, berawal dari ulat, lalu menjadi kepompong, dan saat keluar dia akan menjadi kupu-kupu yang indah.

Lalu, akan terbang dan bekerja menghisap serbuk sari bunga dan madu serta telurnya disebarkan untuk memberikan makan ke makhluk lain.

"Semuanya itu hanya binatang. Tapi filosofinya sangat tinggi. Karena diperintah oleh Allah SWT. Kita ini, dikasih pikiran, malah jadi penjahat. Mereka hatinya suci, hanya untuk melaksanakan tugas Yang di Atas. Jadi pada eling (ingat, red) ya," kata Megawati.

Baca Juga: Tips Lolos Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 16, Simak 5 Hal Penting Berikut ini

Megawati yang merupakan putri Proklamator RI Soekarno ini pun menyatakan, belajar dan memelihara alam, akan membuat para anggotanya itu lebih dicintai oleh rakyat.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA Twitter @msaid_didu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah