"Saya pastikan beras petani akan diserap oleh Bulog, dan saya akan segera memerintahkan Menteri Keuangan agar membantu terkait anggarannya. Saya tahu kita memasuki masa panen, dan harga beras di dekat petani belum sesuai yang diharapkan," kata Jokowi menambahkan.
Baca Juga: KPK Tahan RJ Lino, Gus Umar: Akhirnya Setelah 5 Tahun Ditahan Juga, Kalau Harun Masiku di Mana?
Oleh karena itu, Jokowi meminta agar publik berhenti memperdebatkan persoalan impor beras lantaran isu tersebut justru bisa membuat harga gabah di tingkat petani anjlok.
"Saya minta segera hentikan perdebatan yang berkaitan dengan impor beras. Ini justru bisa membuat harga jual gabah di tingkat petani turun atau anjlok," tuturnya mengakhiri.
Untuk diketahui, publik sempat dihebohkan dengan rencana Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, yang ingin mengimpor beras.
Dalam penjelasannya, ia mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan impor beras untuk memenuhi cadangan beras atau iron stock sebesar 500.000 ton.
Sementara, kata Mendag Lutfi, cadangan beras yang saat ini tersedia di Perum Bulog hanya ada 800.000 ribu ton, dikurangi sisa beras impor tahun 2018 sebanyak 270.000 hingga 300.000 ton.
Dengan demikian, Mendag meyakini bahwa cadangan beras di Perum Bulog tak akan mencapai 500.000 ton.***