Padahal, lanjutnya, kumpulan orang-orang yang hadir di KLB Deli Serdang tidak lebih dari gerombolan yang disebutnya sedang melakukan perbuatan melawan hukum.
"Ini artinya KSP Moeldoko bohong lagi, jangan sampai karena merasa terpojok oleh perbuatannya sendiri dan juga terperangkap atas kebohongan awal, bahwa dia tidak terlibat dalam gerakan pendongkelan kepemimpinan Partai Demokrat yang sah, kemudian ke depan KSP Moeldoko dengan pengikut-pengikutnya memproduksi lagi kebohongan-kebohongan baru. Menjadi "mesin" yang memproduksi fitnah, hoaks, dan adu domba," ujar Ketum Partai Demokrat tersebut.
Namun, tutur AHY, jika nantinya Moeldoko membantah bahwa dirinya telah melontarkan kebohongan, maka mantan Panglima TNI itu harus mengakui bahwa dirinya telah tertipu oleh para makelar politik.
"Pertanyaannya, beranikah KSP Moeldoko mengakui hal ini?" tuturnya.
Baca Juga: Anggota Komisi IX DPR Minta Kemnaker Tak Izinkan Pengusaha Cicil atau Tunda Bayar THR 2021
Kendati merasa sakit hati dan marah atas tindakan yang dilakukan oleh kubu KLB, AHY menekankan bahwa pintu maaf selalu terbuka untuk pria yang masih menjabat sebagai Kepala Staf Presiden (KSP) itu.***