Tindakan itu mesti dilakukannya lantaran mereka telah melakukan kegaduhan di depan publik.
"Mereka yang di sana yang seharusnya minta maaf karena sudah membuat gaduh, karena sudah mempertontonkan politik yang tidak berkeadaban," ujarnya.
Sebelumnya, pengamat politik, Harits Hijrah Wicaksana menyarankan elite Partai Demokrat meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara terbuka.
"Permintaan maaf itu wajib dilakukan SBY-AHY, karena tidak terbukti adanya intervensi Pemerintah usai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) menolak KLB Demokrat, di Deli Serdang," katanya.
Permohonan maaf ini merupakan pendewasaan dan pendidikan politik bagi masyarakat lantaran sebelumnya AHY membangun narasi-narasi yang dinilai tendensius.
"Semuanya itu terbukti setelah Kemenkumham menolak KLB Deli Serdang dan demokrasi lebih baik zaman Jokowi dibandingkan SBY," tuturnya.***