Singgung Pemerintah Soal Kebijakan Impor, Fahri Hamzah: Jangan Impor Beras, Garam dan Kedelai, Bikin Malu aja!

- 9 April 2021, 08:50 WIB
Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah. /jurnalmedan.com/Antara

PR DEPOK - Mantan Wakil Ketua Umum DPR RI, Fahri Hamzah baru-baru ini menyinggung pemerintah soal kebijakan impor yang belakangan ini ramai diperbincangkan publik.

Dalam cuitan di akun Twitter pribadinya, Fahri menyatakan bahwa menghentikan impor barang merupakan mimpi dari masyarakat Indonesia.

Hal itu disampaikannya melalui akun @FahriHamzah pada Jumat, 9 April 2021 dini hari.

Baca Juga: Cara Daftar Kartu Prakerja Online 2021 di prakerja.go.id Beserta Syarat Lengkapnya

"Tapi, Mimpi kami di dalam negeri ini kan sebenarnya menghentikan import," kata Fahri Hamzah seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Semestinya, dikatakan Fahri, Impor yang dihentikan adalah produk elektronik dan alat transportasi seperti smartphone, Laptop hingga mobil.

"Pengen-nya sih jangan lagi import HP, TV, laptop, senjata, pesawat...mobil, teknologi, dll,..," ucapnya.

Namun, Fahri menyadari dan memaklumi untuk saat ini menghentikan impor produk-produk tersebut belum bisa dilakukan oleh Indonesia.

Baca Juga: Kenapa Dashboard Kartu Prakerja Kosong? Simak Solusinya Berikut ini

Meski produk-produk tersebut belum bisa dihentikan, akan tetapi dia menyatakan jangan sampai bahan-bahan dasar seperti beras, gadam dan kedelai juga ikut impor.

Menurutnya hal tersebut hanya membuat malu Indonesia malu saja. Mengingat Indonesia merupakan bangsa yang tanahnya subur.

"Tapi belum bisa. Ya gapapa. Tapi jangan import beras, garam dan kedelai dong. Bikin malu aja!," ujar Wakil Ketua Umum Partai Gelora tersebut menambahkan.

Sebagaimana diketahui bersama, wacana impor beras beberapa waktu terakhir ramai dikritik publik lantaran memasuki musim panen beras yang tentunya akan menghasilkan banyak beras dari petani lokal.

Baca Juga: Tunggak Uang Sewa 3 Bulan, Penyewa Ganti Kunci Gembok Pintu Luar dan Mengurung Pemilik Rumah Sewa

Dalam pernyataannya, Menteri Perdagangan (Mendag) mengklarifikasi bahwa kebijakan itu dilakukan untuk jaga-jaga khawatir stok di gudang Bulog tidak cukup.

Mengingat saat itu daya serap gabah oleh Bulog pada Maret lalu tampak rendah karena salah satunya faktor musim hujan yang berdampak pula pada basahnya gabah.

Sedangkan, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Maritim dan Investasi, Safri Burhanuddin mengatakan bahwa rencana impor garam akan dilakukan karena perkiraan produksi garam tahun ini akan lebih sedikit.

Baca Juga: Sebut SP3 Kasus BLBI Konsekuensi Vonis MA, Mahfud MD: Pemerintah Tetap Buru Aset Karena Utang

Sehingga, pemerintah merencanakan akan mengimpor garam sebanyak 3 juta ton. Hal itu disampaikannya dalam Konferensi Pers Virtual tentang Major Project 2021 Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim pada 10 Maret 2021 lalu di kanal YouTube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI.

"Tahun ini diperkirakan 4,6 juta kebutuhannya. Sedangkan produksi dalam negeri kita itu, bervariasi tergantung tentu saja iklim. Tapi tahun ini kita perkirakan akan kita produksi 2,1 juta, berati kita akan impor kurang lebih sekitar kalo kita lihat di 3 juta rencana impornya," kata Safri menjelaskan.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Twitter YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x