“Dalam konteks ini, memang ada pemikiran dan keyakinan bahwa pemerintahan Jokowi tidak terlalu ‘ramah’ terhadap kelompok-kelompok Islam, terutama Islam yang kanan,” kata Refly Harun sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube-nya pada Sabtu, 10 April 2021.
Maka, lanjut dia, ketika berbicara mengenai bantuan umat terhadap pemulihan ekonomi nasional, hal tersebut akan dilihat dengan persepsi seperti itu.
“Ketika misalnya Sri Mulyani meluncurkan program wakaf agar masyarakat bisa mewakafkan hartanya untuk membantu pemerintah, tentu ada suara-suara yang menyatakan, ‘Ulama kami ditangkap, uang kami mau diambil’,” ucapnya.
Maka dari itu, Refly Harun beranggapan bahwa persoalan trust menjadi sulit untuk diperoleh pemerintah.
“Jadi soal kepercayaan ini yang tidak mudah untuk diperoleh atau didapatkan,” tuturnya lagi.
Karena menurutnya, pemerintah harus muncul sebagai pemerintahan yang ramah dengan umat Islam, yang tidak mengkriminalkan para ulama.
“Yang tidak menggunakan kekuasaan untuk menangkap para ulama yang ada dengan alasan apa pun,” ujar Refly Harun tegas.***