PR DEPOK - Mantan Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menyoroti kembali soal pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) khusus Ibu Kota oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Ferdinand melalui cuitan di akun Twitter-nya @FerdinandHaean3, berpendapat bahwa rencana pembentukan KPK itu dimunculkan untuk menutup kekurangan di pemerintahan Anies Baswedan.
Menurut Ferdinand, Anies Baswedan seolah enggan mengakui kesalahannya dan malah memilih membuat intrik untuk menutupi permasalahannya.
"Beginilah kondisi ketika manusia lebih suka memoles wajah dan menutupi kekurangannya dengan intrik daripada mengakui kesalahan dan memperbaiki diri secara konkret," kata Ferdinand seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Minggu, 11 April 2021.
Kemudian, ia juga mengatakan bahwa langkah yang Anies tempuh tersebut seperti sedang menebar tirai gelap untuk menutup jejak korupsi pada pemerintahannya.
Dengan kata lain, Ferdinand menilai sekaligus menyindir bahwa KPK Ibu Kota tersebut merupakan gimmick yang dibuat Anies di depan publik.
"Anies menebar tirai gelap menutupi jejak hitam korupsi di pemerintahannya dgn gimmick," ucapnya menambahkan.
Baca Juga: Diakui Sang Istri Sebagai Pengurus PP Muhammadiyah, Polisi Ungkap Identitas Asli Terduga Teroris FA
Baca Juga: Sindir Musni Umar Soal Anies Buat Tugu Sepeda, Ferdinand: Jadi Ingin Tanya Mahasiswa Ibnu Chaldun
Baca Juga: Heran Pelaku Penembak Mati 2 Guru di Papua Hanya Disebut KKB, HNW: Mereka Bukan Teroris Separatis?
Seperti diketahui sebelumnya, Anies Baswedan membentuk KPK Ibu Kota demi mencegah adanya praktik korupsi di Pemprov DKI Jakarta.
Hal itu ia sampaikan dalam acara diskusi yang bertajuk "Membedah Praktik Korupsi Kepala Daerah" dan ditayangkan di kanal Youtube Diskusi Indonesia.
"KPK Ibu Kota bertugas untuk membantu Gubernur di dalam mengawasi, dalam memantau praktik-praktik yang terjadi di DKI, yang harapannya melakukan pencegahan," kata Anies Baswedan pada Kamis, 8 April 2021.
Tak tanggung-tanggung, dalam struktur KPK Ibu Kota, Anies Baswedan memilih Bambang Widjojanto sebagai pemimpin dari Komite Pencegahan Korupsi itu.
Baca Juga: Login eform.bri.co.id/bpum untuk Cek Penerima BPUM Tahap 2 2021
Bambang sendiri diketahui sebelumnya juga merupakan mantan pimpinan dari lembaga KPK atau lembaga antikorupsi.
Lembaga yang kini dipimpin Bambang tersebut memiliki nama lengkap Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) atau yang disebut Anies sebagai KPK Ibu Kota.***