“Nies, Ini namanya sebuah kondisi dimana Ketika retorika kata-kata dan rangkaian kalimat tertata menjadi alat membangun citra dan menutupi realitas sesungguhnya. Dugaan Korupsi di Jakarta terang benderang didepan mata, Rumah DP 0% dan Formula E contoh nyata,” tulis Ferdinand Hutahaean di cuitan lainnya.
Menurut Ferdinand, tindakan Anies Baswedan yang membentuk KPK DKI adalah contoh aksi manusia yang tidak mengakui kesalahan.
“Beginilah kondisi ketika manusia lebih suka memoles wajah dan menutupi kekurangannya dengan intrik daripada mengakui kesalahan dan memperbaiki diri secara konkret,” tulisnya.
Dengan demikian, Ferdinand Hutahaean pada akhir cuitannya menilai Anies Baswedan yang membentuk KPK DKI seperti sedang menebar tirai gelap dalam pemerintahannya di Ibu Kota.
“Anies menebar tirai gelap menutupi jejak hitam korupsi di pemerintahannya dengan gimmick,” tulis Ferdinand.
Sebelumnya, Anies Baswedan mengangkat Bambang Widjojanto menjadi ketua Komite Pencegahan Korupsi atau KPK di DKI Jakarta.