Baca Juga: Diakui Sang Istri Sebagai Pengurus PP Muhammadiyah, Polisi Ungkap Identitas Asli Terduga Teroris FA
Selanjutnya, dalam cuitan yang berbeda, Gus Umar melontarkan pertanyaan menohok. Ia mempertanyakan, apakah penceramah atau pendakwah yang mengkritik kebijakan pemerintah selalu dinilai sebagai radikalis.
“Apakah penceramah baca pendakwah yg kritik kebijakan pemerintah akan selalu dianggap radikal?” ucapnya.
Apakah penceramah baca pendakwah yg kritik kebijakan pemerintah akan selalu dianggap radikal?— Gus Umar AlChelsea (@UmarChelseaHsb) April 11, 2021
Seperti diberitakan sebelumnya, baru-baru ini ramai diperbincangkan soal pembatalan kajian Ramadhan.
Pembicara Ketua Bidang Pengurus MUI Pusat, KH Cholil Nafis secara sepihak dibatalkan PT Pelni lantaran dianggap menganut paham radikalisme.
Kabar tersebut sontak menuai banyak kontroversi dari warganet karena telah menganggap para ustaz yang diundang sebagai orang yang radikal.
Setelah dibatalkan, muncul kabar bahwa panitia penyelenggara dicopot dari jabatannya karena dinilai terlibat dalam isu radikalisme.