Dede Budhyarto mengatakan, pencopotan pejabat itu sekaligus peringatan bagi pegawai BUMN agar tidak sembarangan memberi panggung bagi penceramah radikal.
"Panitia menyebarkan info terkait pembicara Ramadhan belum ada ijin dari Direksi. Oleh sebab itu kegiatan tersebut DIBATALKAN," tulis Dede Budhyarto seperti dikutip di akun Twitter pribadinya @kangdede78.
"Selain pejabat yang terkait dengan kepanitiaan acara tersebut telah DICOPOT. Ini pelajaran sekaligus WARNING kepada seluruh BUMN, jangan segan-segan MENCOPOT ataupun MEMECAT pegawainya yang terlibat radikalisme. Jangan beru ruang sedikitpun BERANGUS," tulisnya menambahkan.
Perlu diketahui, terkait polemik tersebut, pada hari ini Minggu 11 April 2021, Dede Dede Budhyarto melakukan silaturahmi ke Pesantren Cendekia Amanah untuk bertemu KH Cholil Nafis selaku Ketua Bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Dalam kunjungan yang diunggah di akun Twitternya, Dede Budhyarto menyebutkan selain silaturahmi, ia juga meminta maaf terkait polemik pembatalan pengajian di lingkungan Pelni.
Baca Juga: Polisi Periksa Empat Saksi dalam Kasus Pencurian Barang Bukti Berupa Emas di KPK
“Alhamdulillah saya hari ini dapat silaturrahmi dgn Kyai @cholilnafis untuk tabayyun dan minta maaf terkait “kegaduhan” yang sempat muncul kemarin,” tulis Dede Budhyarto.
Tidak hanya itu, pada akhir cuitannya, ia menjelaskan bahwa pengajian yang sebelumnya telah ia batalkan, akan kembali dijalankan.
EVA-LU-ASI 》dalam beberapa tahun terakhir ini isunya ada semacam operasi khusus untuk isi BUMN dng orang2 yg pernah jadi tim sukses pilpres.
HASILNYA?
▪︎coba hitung berapa persen BUMN yg lantas untungnya ningkat.
▪︎coba hitung berapa persen yg ruginya nambah.
☆ bandingkan.. https://t.co/Q00ZNWuLRn— ADHIE M MASSARDI (@AdhieMassardi) April 11, 2021
“Saya jelaskan kajian&dakwah di @Pelni162 tetap berjalan&meminta kesediaan Yai Cholil selaku Ketua Bidang Dakwah MUI membimbingnya.***