“Penyematan stigma radikal tanpa dasar yang jelas adalah wujud nyata sikap Islamophobia. Ironisnya, Islamophobia ini justru terjadi di perusahaan negara yang seharusnya jauh dari intrik dan sentimen politik,” tutur dia lagi.
Penyematan stigma radikal tanpa dasar yang jelas adalah wujud nyata sikap Islamophobia. Ironisnya, Islamophobia ini justru terjadi di perusahaan negara yang seharusnya jauh dari intrik dan sentimen politik.— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) April 11, 2021
Menurutnya, hal itu menunjukkan adanya masalah serius dalam hal penunjukkan pejabat-pejabat BUMN saat ini.
Ia lantas mendesak pihak terkait agar tidak membiarkan sikap Islamophobia tersebut.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra itu juga meminta Menteri BUMN Erick Thohir untuk menegur komisaris PT Pelni.
Baca Juga: Tertahan pada Nilai Tertentu, Cek Daftar Harga Emas di Pegadaian Senin, 12 April 2021
“Karena tindakannya bisa memancing reaksi negatif yang tidak kita harapkan,” ujar Fadli Zon.
Sikap Islamophobia semacam itu tak boleh dibiarkan. Menteri BUMN @KemenBUMN harus menegur komisaris tersebut, karena tindakannya bisa memancing reaksi negatif yang tidak kita harapkan.— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) April 11, 2021
Sebagai wakil pemerintah di BUMN, jelas dia, seorang komisaris seharusnya dibekali dengan attitude sebagai pejabat publik, sehingga tidak bisa sembarangan berbicara dan bertingkah di depan umum.
Itu sebabnya, komisaris BUMN mestinya direkrut dari kalangan profesional, birokrat, atau orang-orang yang kompetensinya jelas, bukan direkrut dari kalangan ‘buzzer’.— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) April 11, 2021
“Itu sebabnya, komisaris BUMN mestinya direkrut dari kalangan profesional, birokrat, atau orang-orang yang kompetensinya jelas, bukan direkrut dari kalangan ‘buzzer’,” katanya tegas.***