Sindir MUI Soal Isu Radikal di Kajian Ramadan PT Pelni, Teddy Gusnaidi: Jangan Urusi Urusan yang Tidak Kalian

- 12 April 2021, 13:26 WIB
Teddy Gusnaidi.
Teddy Gusnaidi. /Twitter Teddy Gusnaidi/

PR DEPOK - Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi menanggapi terkait pemecatan pegawai PT Pelni lantaran pegawai tersebut ingin menggelar kajian Ramadan yang diduga adanya isu radikal dalam kegiatan tersebut.

Menurutnya, PT Pelni memiliki aturan tersendiri dan sangat paham cara menjaga para pekerjanya agar tidak terkena radikalisme.

Hal itu disampaikannya melalui akun Twitter pribadinya @TeddyGusnaidi, pada Minggu, 11 April 2021.

Baca Juga: Berpuasa di Tengah Pandemi, Begini Cara Menjaga dan Memperkuat Sistem Imun

"PT. Pelni dan BUMN lainnya punya aturan tersendiri, mereka sangat paham bgmn menjaga agar para pekerja di BUMN tidak terkontaminasi dengan ajaran radikalisme dan bagaimana cara memberantasnya," ujar Teddy Gusnaidi.

Ia pun menyindir keras Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan mengatakan jangan mengurusi hal yang tidak dimengerti.

"Fokus saja sebagai Tukang stempel Halal, jangan urusin urusan yg tidak kalian pahami," kata Teddy Gusnaidi, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Lebih lanjut, ia pun mengatakan bahwa PT Pelni telah memiliki mekanisme internalnya sendiri, jika dilanggar maka berhak untuk dilakukan pembatalan.

Baca Juga: Berpuasa di Tengah Pandemi, Begini Cara Menjaga dan Memperkuat Sistem Imun

"Direksi PT. PELNI punya mekanisme internal. Nah jika mekanisme itu dilanggar, maka mereka berhak utk membatalkan acara & membatalkan semua pembicara," ujar Teddy Gusnaidi.

Ia juga mengatakan, tentu PT Pelni ingin perusahaanya tidak kecolongan terkait acara tersebut.

"Tentu mereka ingin menjaga & lebih mendalami dgn jelas, agar jangan sampai kecolongan di acara tsb. Dan itu bukan urusan LSM MUI," kata Teddy Gusnaidi.

Diketahui sebelumnya, dari pihak PT Pelni, Dede Budhyarto telah menemui Cholil Nafis untuk bersilaturahmi dan meminta maaf atas kegaduhan terkait pembatalan kajian Ramadan yang diduga adanya radikalisme.

Baca Juga: Sebut Hanya di Era Jokowi Banyak BUMN Rugi, Nicho Silalahi: Prestasi Spektakuler dan Patut Dibanggakan!

Hal itu disampaikannya melalui akun Twitter pribadinya @kangdede78, pada Minggu, 11 April 2021.

"Alhamdulillah saya hari ini dapat silaturrahmi dgn Kyai @cholilnafis untuk tabayyun dan minta maaf terkait "kegaduhan" yg sempat muncul kemarin. Saya jelaskan kajian&dakwah di @pelni162 tetap berjalan&meminta kesediaan Yai Cholil selaku Ketua Bidang Dakwah MUI membimbingnya," kata Dede Budhyarto.

Menanggapi cuitan Dede Budhyarto, Cholil Nafis selaku narasumber dari kajian Ramadan di PT Pelni itu pun mengungkapkan rasa terima kasihnya.

"Terima kasih silaturrahimnya kang @dedeBudhyarto, insya Allah ke depan kita terus bekerjasama membimbing dan melayani umat," ujar Cholil Nafis.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah