PR DEPOK - Pengamat politik sekaligus ahli ekonomi Rizal Ramli turut mengomentari soal utang negara Indonesia.
Melalui akun Twitter pribadinya, Rizal Ramli mempertanyakan utang negara kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
“Mbak Mega @PDI-Perjuangan ini utang sudah ugal-ugalan, sudah masuk perangkap utang (debt trap),” tulis Rizal Ramzli sebagaimana dikutip Pikranrakyat-Depok.com dari @RamliRizal.
Rizal Ramli menilai bahwa utang negara yang dikategorikan debt trap, bertentangan dengan ajaran Bung Karno.
“bertentangan dgn Trisakti dan prinsip kemandirian yg diajarkan Bung Karno!,” tulisnya.
Tidak hanya itu, pada akhir cuitannya, Rizal Ramli menyarankan agar ada alternatif yang digunakan untuk mengurangi utang negara.
“Banyak cara2 alternatif utk mengurangi utang. Tapi kalau tidak mau dan tidak mampu, harus ada cara lain,” tulis Rizal Ramli.
Perlu diketahui, polemik utang negara banyak ditanggapi publik belakangan ini.
Sebelumnya, Wakil Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta, Taufik Damas sempat juga menyinggung soal utang negara.
Baca Juga: Sinopsis Film Gorgeous, Kisah Perjalanan Gadis Desa Mencari Seorang Pria Romantis di Hongkong
Melalui akun Twitter pribadinya, Taufik Damas mengajukan pertanyaan soal sosok yang akan membayar utang apabila negara berutang banyak.
Pertanyaan itu disampaikannya melalui akun Twitter pribadinya pada Kamis, 8 April 2021 lalu.
Mau tanya, kalo utang negara banyak, yang bayar utang siapa ya? Bayarnya gimana? Sumpah ini pertanyaan saya sebagai awam...— Taufik Damas (@TaufikDamas) April 7, 2021
"Mau tanya, kalo utang negara banyak, yang bayar utang siapa ya?," tulis Taufik Damas seperti dikutip dari akun @TaufikDamas.
Baca Juga: Pemerintah Resmikan Jalan Layang Mohammed Bin Zayed, Sindiran Cipta Panca: Tol Kadrun
Melanjutkan pertanyaan itu, sebagai orang yang tak memahami masalah tersebut ia menanyakan pula sistem pembayaran utangnya.
"Bayarnya gimana? Sumpah ini pertanyaan saya sebagai awam..," tulisnya menambahkan.
Sementara itu pada cuitannya yang lain, Taufik menyorti pula pihak-pihak yang harus membayar utang negara.
Baca Juga: Kesaksian Remaja yang Selamat dari Bencana di Lembata NTT, Yeremias Berlari dari Atap ke Atap
Yang utang kekuasaan, dan yang wajib bayar utang negara. Pantas saja banyak yang dekat dengan kekuasaan tapi tidak kenal pada negara...— Taufik Damas (@TaufikDamas) April 7, 2021
"Yang utang kekuasaan, dan yang wajib bayar utang negara," tulis Taufik Damas .
Berdasarkan kesimpulan itu, Taufik menyebutkan bahwa tak heran banyak pihak yang malah dekat dengan kekuasaan meski ternyata tidak mengenal negaranya.
"Pantas saja banyak yang dekat dengan kekuasaan tapi tidak kenal pada negara..," tulisnya menambahkan.
Menanggapi pernyataan tersebut, Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo pun memberikan jawabannya.
Dalam cuitannya, Yustinus menjelaskan bahwa utang negara dibayar oleh pendapatan negara. Dia lalu menganalogikan dengan kredit mobil dengan uang gaji.
Ijin Kyai @TaufikDamas , utang pemerintah selama ini konsisten dibayar oleh pemerintah dari pendapatan negara. Ini sama dg rumah tangga, kalau kita kredit mobil bayarnya dg uang gaji. Mohon doa ekonomi segera pulih dan pajak kembali kuat. Insya Allah...donga dinonga. https://t.co/XlV7YRx9CV— Prastowo Yustinus (@prastow) April 8, 2021
"Ijin Kyai @TaufikDamas , utang pemerintah selama ini konsisten dibayar oleh pemerintah dari pendapatan negara. Ini sama dg rumah tangga, kalau kita kredit mobil bayarnya dg uang gaji. Mohon doa ekonomi segera pulih dan pajak kembali kuat. Insya Allah...donga dinonga.," tulis Yustinus melalui akun @prastow.***