SPBI KFC Berencana Gelar Aksi Lanjutan Bila Semua Tuntutan Kenaikan Upah dan THR Tak Dipenuhi Manajemen

- 15 April 2021, 19:55 WIB
Aksi unjuk rasa yang digelar Solidaritas Perjuangan Buruh Indonesia (SPBI) Fast Food Indonesia.
Aksi unjuk rasa yang digelar Solidaritas Perjuangan Buruh Indonesia (SPBI) Fast Food Indonesia. /Twitter @TMCPoldaMetro

PR DEPOK - Solidaritas Perjuangan Buruh Indonesia (SPBI) akan melakukan aksi lanjutan kepada kepada manajemen bila semua tuntutannya tidak dipenuhi oleh Fast Food Indonesia.
 
"Poin penting tuntutan kami pertama THR harus sesuai PKB KFC. Kedua, kenaikan upah staf yang tidak naik dua tahunan, dan ketiga hentikan diskriminatif terhadap anggota SPBI KFC utamanya soal tes PCR. Kalau tidak dikabulkan kami akan adakan aksi lanjutan dan laporkan pengaduan ke Yum International pemegang hak waralaba KFC," kata salah satu koordinator SPBI PT Fast Food Indonesia Tbk, Antony Matondang dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Kamis, 15 April 2021.
 
Sebelumnya, aksi unjuk rasa dilakukan SPBI Fast Food Indonesia di depan gerai KFC Gelael, MT Haryono, Jakarta pada Senin, 12 April 2021.

Baca Juga: Napidana Teroris Ucapkan Sumpah Ikrar Setia terhadap NKRI di Lapas Gunung Sindur

Usai menyampaikan sejumlah tuntutan, permintaan buruh hanya dituruti upah dan jam kerja yang kembali normal.

Sedangkan untuk tunjangan hari raya (THR) dan kenaikan upah pekerja masih dipertimbangkan oleh Fast Food Indonesia meski sudah dicantumkan dalam perjanjina kerja bersama (PKB) KFC.
 
Antony mengungkapkan gaji pekerja KFC di seluruh Indonesia dipotong dan diutangkan sebesar 30 persen serta merumahkan sekitar 800 karyawan.

Baca Juga: Oknum Kepala Sekolah MTs di Cianjur Selatan Gelar Pesta Narkoba, Terancam 20 Tahun Penjara

"Akan tetapi setelah kami melakukan aksi kemarin, pihak KFC mengeluarkan surat bahwa peserta aksi SPBI KFC harus tes PCR dan kalau tidak melakukannya, tidak boleh bekerja dan akan diproses sanksi dan bisa jadi di-PHK," katanya.
 
Meski ratusan Serikat Pekerja Fast Food Indonesia (SPFFI) menggelar demonstrasi, mereka tidak diwajibkan melakukan tes PCR.
 
"Mereka bebas masuk kerja. Inilah kami namakan tindakan balasan dan diskriminatif KFC terhadap serikat pekerja dan bisa mengarah dugaan anti serikat terhadap SPBI KFC yang juga resmi di KFC," tuturnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x