PR DEPOK - Beberapa waktu lalu, kabar mengenai larangan mudik setelah terhitung mulai 6 Mei sempat menimbulkan kontroversi dan kebingungan di tengah masyarakat.
Pasalnya, tidak ada kepastian, bahkan ada yang menyebutkan bahwa diperbolehkan mudik sebelum tanggal 6 Mei 2021.
Menanggapi kebingungan tersebut, Doni Monardo, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 pun angkat bicara.
Baca Juga: Muncul Dugaan Pelanggaran Protokol Kesehatan Jennie BLACKPINK, YG Entertainment Buka Suara
Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu pun meminta kepada masyarakat untuk mematuhi larangan mudik demi keselamatan orang-orang yang dicintainya. Dia tidak ingin silaturahmi berubah menjadi hal yang tragis.
"Kita tidak ingin pertemuan silaturahmi berakhir dengan hal yang sangat tragis. Kehilangan orang-orang yang kita sayangi. Kehilangan orang-orang yang kita cintai, Jangan sampai terjadi," katanya, di Jakarta.
Doni Monardo kembali menegaskan untuk tidak mudik kepada masyarakat pada Hari Raya Idulfitri 2021 yang akan jatuh pada bulan Mei itu.
Alasannya karena pandemi Covid-19 yang masih membayangi dan mengintai masyarakat.
Selain itu, potensi masifnya penularan akibat tingginya mobilitas manusia pada kegiatan mudik di hari raya dan libur nasional kelak cukup mengkhawatirkan.
"Tidak mudik. Dilarang mudik," ujarnya.
Larangan tersebut diutarakan oleh pemerintah dalam upaya untuk menekan penularan Covid-19.
Baca Juga: Cair April 2021! Segera Login eform.bri.co.id/bpum untuk Cek Penerima BLT UMKM Rp1,2 Juta
Pemerintah sejatinya tidak ingin adanya pertemuan silaturahmi masyarakat yang justru menimbulkan bahaya dengan menyebarkan potensi terpapar Covid-19.
Kekhawatiran utamanya adalah meningkatkan angka kematian, seperti beberapa waktu yang lalu.
Tak sampai di situ, guna memberikan kekuatan hukum, pelarangan mudik itu dicantumkan dalam Surat Edaran (SE) Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah yang telah dikeluarkan pada tanggal 7 April 2021 lalu.
Baca Juga: Status Peserta Kartu Prakerja Bisa Dicabut, Simak Penjelasannya Berikut ini
Doni Monardo pun berharap kepada masyarakat untuk tidak keberatan dengan kebijakan itu, demi keselamatan satu sama lain. Ia kembali menegaskan untuk mematuhi aturan itu atau "menyesal nanti".
"Jangan ada yang keberatan, menyesal nanti," ucapnya.
Agar tidak bekerja sendiri, Doni pun meminta kepada setiap unsur pemerintahan di daerah, terlebih tokoh adat dan tokoh agama yang menjadi panutan, agar berupaya bersama memberikan pemahaman kepada masyarakatnya, sehingga larangan mudik untuk Idulfitri tahun ini dapat diikuti dan dilaksanakan dengan baik dan bijak.
Ia pun menuturkan bahwa masih adanya orang yang belum percaya dengan kehadiran Covid-19. Tercatat setidaknya ada 17 persen masyarakat Indonesia yang hingga saat ini masih tidak percaya bahwa Covid-19 itu ada.
Ia juga menanggapi soal kehadiran rekayasa dan konspirasi yang melingkupi informasi Covid-19.
"Kepada unsur pimpinan baik di pemerintahan termasuk TNI/Polri dan juga tokoh masyarakat juga khususnya kepada ulama, mari memahami tentang Covid-19 ini dan menyampaikan kepada masyarakat. Karena masih ada yang belum percaya Covid-19 sebanyak 17 persen," tuturnya.***