Diberitakan sebelumnya, Menteri PANRB, Tjahjo Kumolo, mengungkap bahwa pihaknya kehilangan banyak PNS yang berbakat dan mumpuni karena terpapar radikalisme.
Baca Juga: Timur Laut Kabupaten Maluku Barat Daya Dilanda Gempa Bermagnitudo 5,7
Ia mengatakan, pihaknya kerap menindak tegas bahkan tak segan mencopot jabatan pegawai yang melanggar hal-hal terkait radikalisme.
"Kami banyak kehilangan orang-orang pintar yang seharusnya dia bisa duduk di eselon 1, duduk di eselon 2, bisa menjadi kepala badan atau lembaga," ujar Tjahjo Kumolo dalam keterangannya.
Indikasi PNS yang terpapar pemahaman radikalisme ini, kata Tjahjo Kumolo melanjutkan, ditemukan melalui Tes Potensi Akademik atau TPA yang dijalani para pegawai.
Hasil dari tes ini menunjukkan ada banyak PNS yang dinilai terpapar radikalisme dan terpaksa harus diberhentikan.
"Tapi, dalam TPA (Tes Potensi Akademik) dia terpapar masalah-masalah radikalisme dan terorisme," katanya menjelaskan.***