"Saya mengakui bahwa ini kesalahan. Tapi ya karena kealpaan, bukan kesengajaan. Itu poin yang mau saya tekankan," ujarnya dalam jumpa pers daring.
Baca Juga: Tidak Terima Ditegur untuk Gunakan Masker, Seorang Pria Cekik Karyawan Sebuah Toko
Hilmar Farid juga menegaskan bahwa Kemendikbud tidak mungkin mengesampingkan atau menghilangkan sejarah bangsa.
"Saya ingin menegaskan sekali lagi bahwa tidak mungkin Kemendikbud mengesampingkan sejarah bangsa ini, apalagi para tokoh dan para penerusnya," tuturnya dengan tegas.
Sebelumnya, warga NU juga sempat memprotes hilangnya nama KH Hasyim Asy'ari dari Kamus Sejarah Indonesia tersebut.
Aksi protes disampaikan oleh Ketua Umum Nahdlatul Ulama atau NU Circle Gatot Prio Utomo, kepada Mendikbud, Nadiem Makarim.
Ia menyatakan bahwa pihaknya tersinggung dan kecewa dengan hilangnya nama tokoh pendiri NU tersebut.
"Kami tersinggung dan kecewa atas terbitnya Kamus Sejarah Indonesia ini. Kamus itu memuat foto Hadratus Syekh Hasyim Asy'ari tetapi tidak ada entry nama beliau sehingga berpretensi menghilangkan nama dan rekam jejak sejarah ketokohannya," ujar Gatot.
Baca Juga: ART Asal Indonesia Didera Majikan dan Rekan Kerjanya, Korban Akui Tak Diberi Gaji Selama Setahun