Heran Pemerintah Sibuk Urus Agama hingga 'Hilangkan' Peran NU, Mardani: Masalah RI Itu Korupsi, Utang, Ekonomi

- 21 April 2021, 08:50 WIB
Politisi PKS, Mardani Ali Sera.
Politisi PKS, Mardani Ali Sera. /DPR

PR DEPOK - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, membeberkan sejumlah masalah yang saat ini tengah dihadapi oleh bangsa Indonesia.

Namun, ia menilai masalah-masalah ini justru terlupakan lantaran pemerintah malah sibuk mengotak-atik frasa Agama, Pancasila, hingga Bahasa Indonesia.

"Masalah bangsa saat ini Korupsi, Utang negara, Ekonomi ambruk, Pengangguran, SDM, dll. Kenapa yg di otak atik pemerintah "frasa Agama", Pancasila, Bahasa Indonesia dan baru2 ini menghilangkan peran Ulama NU dari sejarah," ujarnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @MardaniAliSera.

Baca Juga: Cek Fakta: Mendag Muhammad Lutfi Dipecat karena Pengkhianatan kepada Presiden Jokowi, Simak Faktanya

Ia lantas mengatakan bahwa pemerintah semakin tak jelas dalam menangani masalah-masalah yang saat ini melanda Indonesia.

"Semakin gak jelas pemerintah. #Gajebo," tutur Mardani Ali Sera mengakhiri cuitannya.

Terkait dengan pernyataan politisi PKS tersebut tentang peran ulama NU dihilangkan dari sejarah, ini merujuk pada hilangnya nama tokoh pendiri Nahdlatul Ulama atau NU, yakni KH Hasyim Asy'ari dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid I.

Baca Juga: Jadi Pemicu Ribuan Kasus Kematian Setiap Tahun, Selandia Baru Targetkan Jadi Negara Tanpa Rokok pada 2025

Akan tetapi, berdasarkan keterangan dari Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kemendikbud, Hilmar Farid, hilangnya nama tokoh pendiri NU itu bukan suatu kesengajaan.

Ia menuturkan, hilangnya nama KH Hasyim Asy'ari disebabkan oleh adanya kealpaan dari tim teknis.

"Saya mengakui bahwa ini kesalahan. Tapi ya karena kealpaan, bukan kesengajaan. Itu poin yang mau saya tekankan," ujarnya dalam jumpa pers daring.

Baca Juga: Tidak Terima Ditegur untuk Gunakan Masker, Seorang Pria Cekik Karyawan Sebuah Toko

Hilmar Farid juga menegaskan bahwa Kemendikbud tidak mungkin mengesampingkan atau menghilangkan sejarah bangsa.

"Saya ingin menegaskan sekali lagi bahwa tidak mungkin Kemendikbud mengesampingkan sejarah bangsa ini, apalagi para tokoh dan para penerusnya," tuturnya dengan tegas.

Sebelumnya, warga NU juga sempat memprotes hilangnya nama KH Hasyim Asy'ari dari Kamus Sejarah Indonesia tersebut.

Baca Juga: Soal Rumah Tangga Nathalie Holscher dan Sule, Oma Hetty: Ada Percekcokan, Saya Bilang Ambil yang Terbaik Aja

Aksi protes disampaikan oleh Ketua Umum Nahdlatul Ulama atau NU Circle Gatot Prio Utomo, kepada Mendikbud, Nadiem Makarim.

Ia menyatakan bahwa pihaknya tersinggung dan kecewa dengan hilangnya nama tokoh pendiri NU tersebut.

"Kami tersinggung dan kecewa atas terbitnya Kamus Sejarah Indonesia ini. Kamus itu memuat foto Hadratus Syekh Hasyim Asy'ari tetapi tidak ada entry nama beliau sehingga berpretensi menghilangkan nama dan rekam jejak sejarah ketokohannya," ujar Gatot.

Baca Juga: ART Asal Indonesia Didera Majikan dan Rekan Kerjanya, Korban Akui Tak Diberi Gaji Selama Setahun

Ia mewakili warga NU lantas meminta agar Kemendikbud segera merevisi dan menarik Kamus Sejarah Indonesia dari peredaran.***

Editor: Annisa.Fauziah

Sumber: Twitter @MardaniAliSera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x