Selain Amerika Serikat, bantuan juga diberikan oleh Australia yang mengerahkan kapal perang yang dilengkapi dengan sonar dan helikopter untuk membantu pencarian KRI Nanggala-402.
Bantuan ini dikirimkan oleh Australia lantaran khawatir kapal selam KRI Nanggala-402 tersebut telah hancur lantaran tidak bisa menahan tekanan air di bawah laut.
Disampaikan oleh Juru Bicara TNI Angkatan Laut, Julius Widjojono, kapal selam bertenaga diesel umumnya bisa menahan tekanan hingga kedalaman 500 meter.
Namun, ia tidak memungkiri bahwa hal yang lebih fatal mungkin saja bisa terjadi.
Baca Juga: Prediksi Liga Prancis: Metz vs Paris Saint-Germain, Les Parisiens Siap Rebut Puncak Klasemen
Pencarian hingga saat ini masih terus dilakukan oleh TNI yang juga mendapat bantuan dari beberapa negara tetangga, seperti Malaysia yang mengerahkan kapal MV Mega Bakti, serta Singapura yang mengerahkan kapal MV Swift Rescue.
Kapal milik Basarnas juga dikerahkan dalam proses pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak sejak Rabu, 21 April 2021 itu.