Baca Juga: Link Pendaftaran BPUM BLT UMKM Rp1,2 Juta bagi 8 Wilayah di Jakarta Barat7
Hal yang kemudian dibahas selanjutnya adalah kerja sama ekonomi demi memulihkan bidang ini sendiri.
“Terkait investasi, Presiden Republik Indonesia meminta dukungan agar perusahaan BUMN dan Swasta Indonesia dapat menjadi mitra pembangunan dan investasi utama di Kamboja antara lain untuk sistem perkeretaapian dan pemenuhan kebutuhan gerbong kereta, pembangunan pembangkit listrik apung, kebutuhan kapal tunda, dan proyek infrastruktur di Kamboja oleh BUMN konstruksi di Indonesia” ungkap Marsudi.
Kemudian kedua pemimpin negara juga mengobrol soal kerja sama pertahanan di mana Jokowi memiliki pandangan bahwa kerja sama di bidang ini masih perlu dimasivkan.
Beberapa di antaranya melalui pengembangan kerja sama Army to Army talk serta meningkatkan taraf pendidikan dan latihan bersama personel militer antar kedua negara.
Di isu yang keempat atau terakhir, Jokowi mengungkapkan bahwa sinergi dari Indonesia, Kamboja, dan Thailand sudah harus ditingkatkan mengingat ketiga negara akan menjadi ketua di sejumlah organisasi pada tahun 2022.
Baca Juga: Beri Saran KPK Jika Mau Serius Usut Azis Syamsuddin, Gus Umar: Kasih Kasusnya ke Novel Baswedan
Indonesia akan menjadi ketua G-20, Kamboja akan menjadi ketua ASEAN, dan Thailand akan menjadi ketua APEC.
“Presiden Republik Indonesia menyampaikan harapan agar terdapat koordinasi dan sinergi antara ketiga negara yang semuanya adalah negara anggota ASEAN baik dari segi waktu penyelenggaraan maupun substansinya”, ucap Marsudi.
Di pertemuan ini juga Jokowi didampingi sejumlah pejabat di pemerintahan lainnya seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Marsudi, dan Pramono Agung selaku Sekretaris Kabinet.***