PR DEPOK - Mantan Juru Bicara Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Adhie Massardi, mengomentari permintaan Presiden RI Jokowi ke militer Myanmar untuk membebaskan tahanan politik.
Dalam keterangannya, ia mengatakan bahwa Jokowi seolah melupakan tahanan politik yang ada di negara yang dipimpinnya, yakni Indonesia.
Ia lantas menyamakan pernyataan Jokowi itu dengan istilah tahanan politik di seberang lautan nampak, tapi tahanan politik di pelupuk mata tak nampak.
"TAHANAN POLITIK di seberang lautan tampak, eh tahanan politik di pelupuk mata malah tak tampak," ujarnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @AdhieMassardi.
Cuitan ini merupakan tanggapan terhadap salah satu permintaan Presiden RI ke-7 itu kepada pimpinan militer Myanmar, berkaitan dengan krisis yang tengah terjadi di negara tersebut.
Jokowi menyampaikan setidaknya tiga permintaan bagi militer Myanmar di acara ASEAN Leaders' Meeting yang diadakan Sabtu, 24 April 2021 kemarin.
Baca Juga: Link Pendaftaran BPUM BLT UMKM Rp1,2 Juta bagi Daerah Jakarta Pusat, Bisa Diakses Via Smartphone
"Permintaan komitmen pertama, penghentian penggunaan kekerasan dari militer Myanmar, di saat yang sama semua pihak harus menahan diri sehingga ketegangan dapat diredakan," ujar Jokowi.