PR DEPOK - Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menanggapi soal Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang mengizinkan para santri untuk mudik lebaran 2021.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya telah ditetapkan oleh pemerintah pusat bahwa kegiatan mudik lebaran 2021 dilarang.
Menanggapi kebijakan Khofifah tersebut, Ferdinand Hutahaean berpendapat bahwa banyak pihak yang sedang berlomba-lomba mencari muka untuk mendapatkan suara dari pesantren.
Baca Juga: 33 Titik Penyekatan dan Check Point Selama Larangan Mudik Berlaku di Jabodetabek
Dikatakannya, kasihan bangsa ini jika nantinya penyebaran Covid-19 bisa meledak. Mengingat saat ini penyebarannya menurut Ferdinand sudah mulai terkendali.
Ferdinand tampak tak setuju dengan kebijakan itu, dan ia melontarkan komentarnya tersebut melalui akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3, pada Senin, 26 April 2021.
"Pada berlomba2 caper suara pesantren. Kasihan bangsa ini kalau sampai covid meledak jumlahnya ygvmana sekarang mulai terkendali," ujar Ferdinand Hutahaean.
Menurutnya, kebijakan ini tampak seperti mementingkan politik. Ia pun meminta Gubernur Jawa Timur, Khofifah untuk tidak mengedepankan politik, agar lebih rasional dengan keselamatan bangsa.
Ferdinand Hutahean menyebut sebelum mengeluarkan kebijakan ini, ada baiknya belajar dan melihat dari negara India yang saat ini tengah dilanda badai Covid-19.
"Bu @KhofifahIP tolong jgn kedepankan politik, kedepankan rasionalitas dan nasib keselamatan bangsa ini. Lihat India bu, belajar dari derita orang," kata Ferdinand Hutahaean, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitternya.
Diketahui, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa telah memberikan keringanan bagi santri pondok pesantren untuk pulang ke rumahnya masing-masing selama lebaran 2021.
"Para santri saat ini sudah libur, tidak ada pelajaran di pondok. Untuk kepulangannya akan kami koordinasikan juga dengan aparat kepolisian karena saat ini sudah mulai ada penjagaan di sejumlah daerah," kata Khofifah.***