PR DEPOK – Politisi Partai Demokrat, Abdullah Rasyid mengatakan bahwa Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mesti bertanggung jawab atas tragedi kapal selam KRI Nanggala-402.
Menurut dia, Prabowo harusnya malu dan memiliki kesadaran untuk mundur dari jabatannya sebagai Menhan lantaran kapal selam KRI Nanggala-402 tenggelam dan 53 awak kapal gugur.
“Tragedi Nanggala 402, harusnya Menhan @prabowo malu dan mundur. Jangan mau timbul saja, jika tenggelam tak bertanggung jawab,” kata Abdullah Rasyid melalui Twitter pribadinya @abdullah_rasy.
Baca Juga: Pertengahan Bulan Ramadhan, Harga Bahan Pangan Relatif Turun di Pasar Agung Depok
Pernyataan tersebut pun kemudian ditanggapi oleh oleh aktivis Pro Demokrasi (Prodem) Adamsyah Wahab atau akrab disapa Don Adam melalui akun Twitter pribadinya @DonAdam68.
Tampaknya, Don Adam kaget atas pernyataan Abdullah Rasyid yang menyarankan Prabowo agar segera mundur dari jabatan Menhan.
“Mak, ngeri kali Bang?” ujarnya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Twitter @DonAdam68 pada Senin, 26 April 2021.
Diketahui sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada hari kelima pencarian, Minggu, mengumumkan tim pencari telah menemukan beberapa bukti bahwa kapal selam KRI Nanggala-402 karam dan terbelah tiga.
Temuan itu pula yang kemudian menjadi dasar pernyataan bahwa 53 prajurit kapal selam KRI Nanggala-402 gugur saat bertugas di perairan utara Bali.
"Berdasarkan bukti-bukti otentik tersebut dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala-402 telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur. Oleh karena itu, dengan kesedihan yang mendalam selaku panglima TNI saya nyatakan bahwa 53 personel yang on board KRI Nanggala-402 telah gugur," katanya seperti dikutip dari Antara.
Panglima TNI juga menyampaikan duka mendalam atas tenggelamnya dan gugurnya personel kapal selam KRI Nanggala-402.
"Prajurit-prajurit terbaik Hiu Kencana telah gugur saat melaksanakan tugas di perairan utara Bali. Atas nama seluruh prajurit dan keluarga besar TNI selaku panglima TNI saya sampaikan rasa duka cita yang sedalam-dalamnya kepada seluruh keluarga prajurit yang gugur. Semoga Tuhan Yang Maha Besar memberi keikhlasan, kesabaran, dan ketabahan," ujarnya.
Dari 53 prajurit TNI itu, di antaranya 49 anak buah kapal (ABK), satu komandan satuan, dan tiga personel senjata.***