PR DEPOK – Gugurnya 53 awak kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan utara Bali hingga saat ini masih menimbulkan pertanyaan.
Sebagian masyarakat mempertanyakan mengapa para awak kapal selam KRI Nanggala-402 itu tidak menyelamatkan diri dengan berenang keluar, dan kenapa mereka tidak membuka pintu darurat.
Nyatanya, kedua hal tersebut mustahil jika dilakukan oleh awak kapal lantaran bisa berakibat sangat fatal. Pasalnya, kapal selam KRI Nanggala-402 karam pada kedalaman 838 meter.
Baca Juga: Minta Jokowi Usut Oknum yang Perintahkan KRI Nanggala-402, Ronnie Rusli: Jangan Ada yang Cuci Tangan
Perlu diketahui, kapal selam tidak memiliki pintu darurat yang bisa dibuka kapan saja dengan leluasa.
Pintu kapal selam pun jauh lebih rumit dari yang dibayangkan, karena memang dirancang khusus agar air laut tidak bisa masuk.
Lantas, bagaimana caranya awak kapal menyelamatkan diri ketika kapal selam bocor dan seluruh badannya dimasuki air?
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari San Fransisco Maritime National Park Association, di dalam kapal selam ada kompartemen penyelamat.