Christ Wamea Bicara Sistem Pendidikan: Gimana Mau Ditata kalau di Otak Cuman Ada Terorisme dan Radikalisme?

- 3 Mei 2021, 11:18 WIB
Tokoh Papua, Christ Wamea.
Tokoh Papua, Christ Wamea. /Twitter @PutraWadapi

PR DEPOK – Tokoh Papua, Christ Wamea baru-baru ini melontarkan sindiran terkait sistem pendidikan dewasa ini.

Sindiran tersebut  diungkapkan Christ Wamea melalui akun Twitter pribadi @PutraWadapi pada Minggu, 3 Mei 2021.

Dalam cuitannya tersebut, Christ Wamea mempertanyakan soal pengelolaan sistem pendidikan yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait.

Baca Juga: Survei Ganjar Pranowo Capres Terkuat, Ferdinand: Kalau Bu Mega Usung dengan Jend TNI Andika Perkasa, Ideal

Christ Wamea mempertanyakan bagaimana cara menata sistem pendidikan dengan baik apabila para pemimpin negeri hanya memikirkan perihal radikalisme, intoleransi, dan terorisme.

Bagamaimana sistem pendidikan mau ditata dgn baik kalau diotak pemimpim cuma hy ada radikalisme, intoleransi dan terorisme,” kata Christ Wamea sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com,

Cuitan Christ Wamea.
Cuitan Christ Wamea. Tangkap layar Twitter.com/@PutraWadapi.

Atas cuitanna itu, banyak pihak menduga bahwa Christ Wamea turut mengemukakan pendapatnya dalam rangka menyambut Hari Pendidikan Nasional.

Baca Juga: Kata Prabowo Soal Beli Kapal Selam: Gak Cukup Modal Uang Donasi, Rumit Kayak Bangun Rumah Ibadah Minoritas

Hari Pendidikan Nasional atau yang biasa disebut Hardiknas itu sendiri jatuh pada Minggu, 2 Mei 2021.

Hardiknas ditetapkan oleh pemerintah Indonesia untuk memperingati hari kelahiran Ki Hadjar Dewantara, yang merupakan tokoh pelopor pendidikan di Indonesia.

Di samping itu, diketahui juga bahwa belakangan ini marak terjadi peristiwa-peristiwa yang menyangkut isu radikalisme, intoleransi, serta terorisme.

Baca Juga: Fahri Hamzah Sebut Pemerintahan Kini Paling Jahiliah, Arief: Kangmas Jokowi Betul Memerintah untuk Rakyat

Isu terorisme sempat mencuat setelah dikaitkan dengan insiden bom bunuh diri di Makassar beberapa waktu lalu.

Tak terhindarkan, insiden nahas tersebut pun juga disangkutpautkan dengan isu radikalisme dan intoleransi.

Selain itu, beberapa waktu lalu publik juga kembali dihebohkan oleh pemberitaan yang menyebutkan bahwa PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) membatalkan sejumlah ceramah.

Baca Juga: Pasukan TNI Dikirim ke Papua, Ronnie: Apa Tahan Gigitan Nyamuk di Papua? Biar Sniper Juga Gak Tenang di Hutan

Rangkaian acara ceramah yang sebelumnya direncanakan akan diisi oleh sejumlah pendakwah itu dibatalkan dengan alasan bahwa para pendakwah tersebut terlibat ranah radikalisme.

Tidak hanya itu, kasus terbaru yang menyangkut isu terorisme yakni soal penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua terhadap masyarakat setempat.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @PutraWadapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x