PR DEPOK – Tokoh Papua, Christ Wamea baru-baru ini melontarkan sindiran terkait sistem pendidikan dewasa ini.
Sindiran tersebut diungkapkan Christ Wamea melalui akun Twitter pribadi @PutraWadapi pada Minggu, 3 Mei 2021.
Dalam cuitannya tersebut, Christ Wamea mempertanyakan soal pengelolaan sistem pendidikan yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait.
Christ Wamea mempertanyakan bagaimana cara menata sistem pendidikan dengan baik apabila para pemimpin negeri hanya memikirkan perihal radikalisme, intoleransi, dan terorisme.
“Bagamaimana sistem pendidikan mau ditata dgn baik kalau diotak pemimpim cuma hy ada radikalisme, intoleransi dan terorisme,” kata Christ Wamea sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com,
Atas cuitanna itu, banyak pihak menduga bahwa Christ Wamea turut mengemukakan pendapatnya dalam rangka menyambut Hari Pendidikan Nasional.
Hari Pendidikan Nasional atau yang biasa disebut Hardiknas itu sendiri jatuh pada Minggu, 2 Mei 2021.
Hardiknas ditetapkan oleh pemerintah Indonesia untuk memperingati hari kelahiran Ki Hadjar Dewantara, yang merupakan tokoh pelopor pendidikan di Indonesia.
Di samping itu, diketahui juga bahwa belakangan ini marak terjadi peristiwa-peristiwa yang menyangkut isu radikalisme, intoleransi, serta terorisme.
Isu terorisme sempat mencuat setelah dikaitkan dengan insiden bom bunuh diri di Makassar beberapa waktu lalu.
Tak terhindarkan, insiden nahas tersebut pun juga disangkutpautkan dengan isu radikalisme dan intoleransi.
Selain itu, beberapa waktu lalu publik juga kembali dihebohkan oleh pemberitaan yang menyebutkan bahwa PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) membatalkan sejumlah ceramah.
Rangkaian acara ceramah yang sebelumnya direncanakan akan diisi oleh sejumlah pendakwah itu dibatalkan dengan alasan bahwa para pendakwah tersebut terlibat ranah radikalisme.
Tidak hanya itu, kasus terbaru yang menyangkut isu terorisme yakni soal penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua terhadap masyarakat setempat.***