PR DEPOK – Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon turut menanggapi hasil survei tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meningkat.
Melalui akun Twitter pribadinya @fadlizon pada Selasa, 4 Mei 2021, ia membalas cuitan Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman, yang membagikan beberapa hasil survei peningkatan kepuasan publik terhadap Jokowi di atas 70 persen.
Fadli Zon pun memberikan selamat karena sebentar lagi tingkat kepuasan publik kepada Jokowi bisa mencapai 100 persen.
Baca Juga: Teroris di Papua Kembali Berulah Dibantu Simpatisan, Fasilitas Umum hingga Gedung Sekolah Dibakar
Namun, Fadli Zon tampak melontarkan sindirian dengan berharap agar suatu saat yang akan terus naik bukan hanya kepuasan publik kepada presiden, melainkan kesejahteraan rakyat hingga keadilan hukum.
“Luar biasa pencapaian kepercayaan rakyat ini ya Bro @fadjroeL. Sebentar lg bisa mencapai 100 persen. Selamat. Mudah2an lain kali yang naik terus n terus naik adalah kesejahteraan rakyat, demokrasi n kebebasan, n keadilan hukum,” katanya.
Lebih lanjut, salah satu hasil survei yang dibagikan oleh Fadjroel Rachman adalah lembaga New Indonesia Research and Consulting dengan hasil 72,6 persen.
Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting Andreas Nuryono mengatakan kepuasan terhadap Jokowi meningkat karena publik bersimpati atas upaya pemerintah mengatasi Covid-19 dan masalah ekonomi.
Tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi mencapai 72,6 persen, naik tipis dari survei bulan Februari 2021 sebesar 70,3 persen.
"Jika dilihat sejak survei bulan Juni tahun lalu, tingkat kepuasan publik terus bergerak naik," tuturnya dikutip dari Antara.
Menurut Andreas, ketegasan pemerintah melarang mudik menjadi pilihan strategis agar lonjakan kasus Covid-19 seperti di India tidak terjadi di Indonesia.
Pemerintah juga terus menggencarkan vaksinasi untuk menyasar segmen masyarakat yang lebih luas.
Meski demikian, masih ada 25,3 persen publik yang merasa tidak puas terhadap Jokowi. Itu pun turun dari survei bulan Februari 2021 sebesar 26,8 persen.
Dampak pandemi terhadap ekonomi masih dirasakan oleh pelaku usaha dan masyarakat.
Selain itu, komunikasi publik dari pemerintah pun kerap tampak bertolak belakang dan membingungkan. Di satu sisi, pemerintah melarang mudik, tetapi membolehkan berwisata.
Sebagai catatan, sebanyak 2,1 persen responden menyatakan tidak tahu/tidak jawab.
Survei New Indonesia Research & Consulting dilakukan pada 15-22 April 2021, dengan sambungan telepon kepada 1200 orang responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019 dengan margin of error ±2,89 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.***