Heran Ada Pertanyaan Doa Qunut di TWK KPK, Gus Umar: Gak Gitu Juga Kali Caranya Usir Novel Baswedan Cs!

- 5 Mei 2021, 08:10 WIB
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan.
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan. /Instagram @umar_hasibuan70

Ada pun salah satu pihak internal KPK mengatakan bahwa pertanyaan di dalam tes tersebut lebih terkait radikalisme daripada kebangsaan.

Sebagai informasi, KPK bekerja sama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) menggelar asesmen wawasan kebangsaan bagi seluruh pegawai tetap dan pegawai tidak tetap KPK.

Asesmen tersebut merupakan salah satu rangkaian proses alih status pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagaimana amanah UU Nomor 19 Tahun 2019 yang diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2020 tentang Pengalihan Pegawai KPK menjadi ASN.

Baca Juga: Muncul Pertanyaan Terkait FPI, Tes Wawasan Kebangsaan bagi Pegawai KPK Dinilai Janggal dan Mengada-ada

Materi dalam asesmen wawasan kebangsaan, yaitu integritas berbangsa untuk menilai konsistensi perilaku pegawai apakah sesuai dengan nilai, norma, dan etika organisasi dalam berbangsa dan bernegara.

Selanjutnya, netralitas ASN untuk menilai ketidakberpihakan pegawai pada segala bentuk pengaruh manapun dan pihak siapapun.

Terakhir, anti radikalisme untuk menilai kesetiaan pegawai terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan pemerintah yang sah.

Baca Juga: Novel Baswedan Kaget Pimpinan KPK Sendiri yang Mau Singkirkan Dia, Gus Umar: Banyak Orang Ingin Dia Tersingkir

“Materi tersebut penting untuk dilakukan asesmen, mengingat dalam proses rekrutmen awal menjadi pegawai KPK belum dilakukan asesmen terhadap ketiga materi tersebut,” kata Juru Bicara KPK Ali Fikri seperti diberitakan sebelumnya.***

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah