PR DEPOK - Mantan juru bicara (Jubir) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah kembali membahas perihal pertanyaan tes wawasan kebangsaan (TWK) yang diajukan pada pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Tampak penasaran, Febri memastikan terkait kepantasan dari sejumlah pertanyaan yang diajukan KPK kepada pegawainya dalam tes wawasan kebangsaan.
"Apakah pertanyaan ini pantas & tepat diajukan pd Pegawai KPK untuk mengukur wawasan kebangsaan?" kata Febri Diansyah seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @febridiansyah pada Jumat, 7 Mei 2021.
Beberapa pertanyaan yang diketahuinya muncul dalam TKW KPK itu adalah tentang status pernikahan hingga pertanyaan privasi yang sensitif semacam hubungan pacaran.
"1. Kenapa belum menikah? 2. Apakah masih punya hasrat? 3. Bersedia ndak jadi istri kedua? 4. Kalo pacaran ngapain aja?" ucapnya.
Seolah memastikan kebenaran dari pertanyaan tersebut, Febri lantas meminta agar pertanyaan pada kertas atau soal TWK yang diberikan pada pegawai dibuka ke publik.
Hal itu disarankan Febri Diansyah demi transparansi dan meluruskan dugaan-dugaan dari masyarakat.
"Demi transparansi, soal & kertas kerja TWK tsb hrsnya dbuka," ujar Febri Diansyah menegaskan.
Kemudian, ia juga tak habis pikir apabila benar pertanyaan yang ia sematkan itu benar-benar diajukan pada pegawai KPK.
Baca Juga: Guntur Romli Unggah Foto Habib Rizieq di Penjara: Doakan Mereka Tetap Bangga dan Betah Tinggal Lama
Jika betul pertanyaan semacam itu muncul, ia mengaku akan sangat bingung pada tujuan dan maksud dari pihak KPK sebenarnya mengadakan tes wawasan kebangsaan pada pegawainya.
"Kalaulah benar pertanyaan itu diajukan pewawancara pd Pegawai KPK saat tes wawasan kebangsaan, sungguh saya kehabisan kata2 & bingung apa sebenarnya yg dituju dan apa makna wawasan kebangsaan," katanya menjelaskan.
Maka dari itu, Febri berharap pihak pembuat tes seperti KPK, BKN atau Kemenpan memberikan penjelasan selengkap-lengkapnya terkait hal tersebut.
"Semoga ada penjelasan yg lengkap dari KPK, BKN atau Kemenpan ttg hal ini," ujar Febri Diansyah menutup cuitannya.
Seperti diberitakan sebelumnya, KPK telah mengumumkan hasil dari tes wawasan kebangsaan (TWK) yang diajukan pada pegawainya untuk mengalihkan status mereka menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dikabarkan, terdapat 75 orang yang dinyatakan tidak lolos atau tidak memenuhi syarat dalam tes tersebut.
Baca Juga: Husin Shihab Kritik Keras UAS: Ustaz Model Gini yang Bikin Negeri Ini Gak Bakal Maju-maju
Menurut kabar yang beredar pegawai yang tak lolos terancam berhenti bekerja di KPK, dan salah satu pihak yang disebut-sebut tak lolos adalah penyidik senior KPK, Novel Baswedan.
Selain kabar tersebut, muncul pula kabar simpang siur terkait pertanyaan yang diajukan dalam TWK tersebut.
Beberapa pertanyaan yang menuai kontroversi adalah soal terkait doa qunut dalam salat subuh dan pembahasan soal organisasi Front Pembela Islam (FPI).
Sejumlah pertanyaan tersebut dinilai banyak pihak tidak relevan dengan tes wawasan kebangsaan dan menimbulkan banyak asumsi di masyarakat.***