Menurut Jokowi, KPK bersifat independen dan memiliki kewenangan untuk memeriksa seluruh pejabat negara.
"KPK sebagai sebuah institusi, yang dipercaya oleh masyarakat, sangat dipercaya masyarakat, ya harus kita perkuat. Harus itu, harus kita perkuat untuk mempercepat pemberantasan korupsi," tuturnya.
Jokowi pun mengingatkan bahwa korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang harus diberantas.
"Perlu saya ingatkan kepada semuanya ya bahwa korupsi adalah kejahatan luar biasa. Oleh sebab itu harus kira berantas. Harus kita lawan yang namanya korupsi," ujarnya.
Baca Juga: Liga Italia: Andrea Pirlo Tidak Ingin Meninggalkan Juventus
Sementara itu, berbeda dengan komitmen Jokowi soal KPK tiga tahun silam, justru belakangan ini tengah terjadi polemik di KPK terkait kontroversi tes wawasan kebangsaan (TWK) bagi pegawai KPK.
Pasalnya, banyak pihak menilai ada kejanggalan pada TWK tersebut karena dianggap untuk melemahkan KPK dengan menyingkirkan pegawai yang berintegritas.
Bahkan penyidik senior KPK, Novel Baswedan mengungkapkan pertanyaan dalam TWK banyak yang bermasalah.
"Berkaitan TWK yang digunakan untuk menyingkirkan 75 pegawai terbaik KPK tersebut sangatlah bermasalah. Hal tersebut karena TWK digunakan untuk menyeleksi pegawai KPK yang telah berbuat nyata bagi bangsa dan negara Indonesia melawan musuh negara yang bernama korupsi, bukan baru hanya berwawasan saja," katanya.